Sejumlah warga Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, demo dan memasang spanduk protes di pagar balai desa, Jumat (5/1/2024). Menuding pamong tak netral dalam Pemilu 2024 dan tak transparan dalam penggunaan dana kalurahan.
Korlap aksi, Suko Haryanto, menyebut dalam jalan sehat yang diadakan parpol belum lama ini, pamong memakai atribut partai. "Itu sebenarnya tidak boleh, jadi kam harap netral," katanya.
Selain itu, pamong tak transparan terkait anggaran. "Karena setiap pembangunan terus ditanyakan RAB (Rencana Anggaran Biaya), dijawab tidak ada," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tudingan itu dijawab Lurah Banyuroto, Sudalja. Dia meminta maaf atas kegaduhan di lingkungannya. Juga menyebut ada kesalahpahaman.
"Karena Dewan itu membangun di seluruh Banyuroto, mau sekalian ninjau pembangunannya, jadi diadakan jalan sehat dan senam. Nah ketika senam itu kami diberi topi NasDem. Terus ada yang dipakai karena panas. Itu merupakan kelalaian kami. Jadi waktu itu kami hanya menghargai pemberian saja. Tidak ada maksud untuk mengarahkan warga ke satu partai," papar Sudalja soal acara jalan sehat.
Warga berdemo di Kantor Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, Jumat (5/1/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja |
Sementara terkait RAB, Sudalja menyebut pihaknya sudah berupaya transparan. Namun ada aturan terkait RAB rinci.
"Mungkin dari warga masyarakat itu yang diinginkan RAB rinci. Tapi ada aturan bahwa itu merupakan dokumen rahasia dari kalurahan jadi tidak boleh sembarang orang tahu," ujarnya.
(trw/apu)













































Komentar Terbanyak
Namanya Terseret di Sidang Ayahnya, Ini Kata Anak Eks Bupati Sleman Sri Purnomo
Jogja Diprediksi Ramai Wisatawan Saat Nataru, GKR Bendara Minta Akamsi Sabar
Istri dan Anak Eks Bupati Sleman Sri Purnomo Terseret Kasus Dana Hibah Rp 10 M