Fakta Ikan Pari Jawa, Punah di Tahun 2023 Akibat Aktivitas Industri Manusia

Fakta Ikan Pari Jawa, Punah di Tahun 2023 Akibat Aktivitas Industri Manusia

Mahendra Lavidavayastama - detikJogja
Rabu, 27 Des 2023 16:26 WIB
Java stingaree, Ikan Pari Jawa resmi punah
Java stingaree, Ikan Pari Jawa resmi punah. Foto: Mongabay
Jogja -

Ikan Pari Jawa dengan nama latin Urolophus javanicus dinyatakan punah oleh tim internasional yang dikomandoi oleh Universitas Charles Darwin (CDU). Kepunahan ini menjadi yang pertama akibat kelakuan manusia.

Ikan pari jawa dinyatakan sangat langka karena hanya pernah tercatat satu kali yakni di akhir tahun 1800-an. Mengutip dari laman resmi Phys, ikan stingaree jawa hanya pernah diketahui dari satu spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1862 di pasar ikan, Jakarta.

Informasi ini didapat setelah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) merilis Daftar Merah Spesies Terancam Punah di lamannya. Selanjutnya, tim melakukan pemodelan baru yang berisi semua informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan bahwa ikan stingaree jawa telah punah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Ikan Pari Jawa?

Eduard von Martens seorang ahli zoologi Jerman yang membeli satu-satunya spesimen ikan pari jawa di tahun 1862 di pasar ikan Jakarta. Lantas, Eduard menggambarkannya sebagai Trygonoptera javanica dalam jurnal ilmiah 'Monatsbericte der Akedemie der Wissenschaft zu Berlin' pada tahun 1864.

Kemudian di tahun 1999, lewat buku yang ditulis oleh Last dan Compagno memindahkan spesies ini ke genus Urolophus. Ikan pari jawa memiliki cakram sirip dada berbentuk oval yang lebih panjang dibanding lebarnya, tepi depannya agak cembung dan menyatu pada sudut tumpul pada moncongnya.

ADVERTISEMENT

Lima pasang celah insangnya pendek dengan sirip perut berbentuk persegi dengan sudut membulat. Ekornya lebih pendek dari cakram dan memiliki sirip punggung yang menonjol sekitar separuh panjangnya.

Spesies ini berwarna coklat tua pada tubuh bagian atas dengan banyak bintik yang lebih gelap dan lebih terang. Sedangkan bagian bawah tubuh ikan pari jawa berwarna pucat. Satu-satunya spesimen ini memiliki panjang tubuh 33 cm.

Alasan Ikan Pari Jawa menjadi Punah

Kandidat PhD dari CDU dan Peneliti Utama, Julia Constance menjelaskan jika terdapat beberapa masalah yang turut berkontribusi dalam punahnya Ikan Pari Jawa.

"Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak diatur kemungkinan besar merupakan ancaman utama yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan pari Jawa, dengan hasil tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa sudah menurun pada tahun 1870-an," kata Constance dikutip dari laman Phys pada Rabu, (27/12/2023).

Julia juga mengungkap jika kawasan Teluk Jakarta yang diketahui menjadi habitat dari ikan ini merupakan kawasan industri besar. Sehingga, dengan adanya penurunan habitat secara masif dan berkelanjutan juga turut menjadi faktor punahnya ikan ini.

Tim juga turut mengamati ancaman yang diketahui dari penangkapan ikan berlebihan dan hilangnya habitat, serta apakah spesies itu telah dicatat di pasar ikan lewat survei. Kandidat PhD CDU lainnya, Benaya Simeon yang sedang mempelajari ikan pari terancam punah di Indonesia, mengungkap jika meski telah dilakukan survei ekstensif sejak tahun 2001, tidak ada spesimen tambahan yang ditemukan.

"Sejumlah lokasi pendaratan ikan di sepanjang pantai utara Jawa dan seluruh Indonesia telah dipantau secara ekstensif namun mereka belum mencatat keberadaan Ikan Stingaree Jawa," kata Simeon.

"Stingaree Jawa adalah ikan pari unik seukuran piring makan yang tidak ada spesies serupa di Jawa dan fakta bahwa ikan ini belum ditemukan selama survei yang tak terhitung jumlahnya menegaskan kepunahannya." ungkapnya.

Punahnya Ikan Pari Jawa Jadi Titik Kritis Keanekaragaman Hayati Laut

Peneliti Senior Lembaga Penelitian Lingkungan dan Penghidupan CDU, Dr. Peter Kyne, menjelaskan terdapat lebih dari 120 ikan laut yang kritis di dunia dan punahnya ikan stingaree jawa menjadi titik kritis bagi keanekaragaman hayati laut.

"Stingaree jawa yang dinyatakan punah merupakan tanda peringatan bagi semua orang di seluruh dunia bahwa kita harus melindungi spesies laut yang terancam," kata Dr. Kyne.

Daftar Merah Spesies Terancam Punah yang dirilis IUCN telah mengidentifikasi lebih dari 44.000 spesies yang terancam punah secara global. Indikator yang digunakan oleh IUCN dalam menilai suatu spesies masuk kategori terancam punah atau tidak adalah dilihat dari wilayah jelajah, ukuran populasi, habitat, ekologi, pemanfaatan dan perdagangan, ancaman, dan tindakan konservasi.

Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads