Renungan Harian Katolik Hari Ini, Sabtu 2 Desember 2023: Menyambut Tuhan

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Sabtu 2 Desember 2023: Menyambut Tuhan

Santo - detikJogja
Sabtu, 02 Des 2023 04:00 WIB
ilustrasi salib
Foto: Ilustrasi renungan Katolik 2 Desember 2023 (Pixabay @geralt)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Sabtu, 2 Desember 2023 merupakan Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV; Peringatan Wajib Santa Bibiana, Perawan dan Martir; dengan warna Liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang menyambut Tuhan, mari simak renungan harian Katolik Sabtu, 2 Desember 2023 berikut ini yang dikutip dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik 2 Desember 2023

Bacaan I, Dan. 7:15-27;

- Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku.
- Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya:
- Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi;
- sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya.
- Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan kakinya;
- dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.
- Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,
- sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan.
- Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.
- Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.
- Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
- Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap.
- Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.

Bacaan MT Dan. 3:82-87;

- Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
- Pujilah Tuhan, hai Israel,nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
- Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
- Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
- Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
- Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.

ADVERTISEMENT

Bacaan Luk. 21:34-36.

- "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
- Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
- Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Renungan

Berjaga-jagalah. Penginjil membuka kesadaran kita untuk melihat dengan mata iman kedatangan Putera Manusia dengan ajakan kepada setiap pribadi jagalah dirimu dan jangan membiarkan hatimu dikuasai pesta pora. Ajakan yang sarat akan peringatan ini mau menyatakan bahwa setiap orang akan menghadapi harinya masing-masing ketika Putera Manusia datang.

Kedatangan itu bersifat pasti. Ia bisa datang berulang-ulang di dalam hidup harian manusia dan yang paling pasti ialah Ia akan menjemput kita kembali ke hadiratNya di dalam kerajaan surga. Inilah saat dimana kita meninggalkan dunia selamanya.

Entah Dia datang di waktu kita hidup maupun di saat kematian kita, Ia ingin agar kita siap untuk berjumpa denganNya. Ia mau bahwa selalu ada tempat, ada penyambutan bagiNya dan ada hati yang terbuka untuk menerima Dia.

Tuhan tidak ingin hati kita hanya dipenuhi oleh keinginan duniawi, hiruk pikuk dan pesta yang menyebabkan tak ada ruang bagi kehadiranNya. Sebuah pertanyaan fundamental yang mendesak, sudah sejauh mana manusia sudah menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan dan hari Tuhan? Apakah kita terbuka dan siap menyambut Dia ataukah sebaliknya?

Bukan sebuah kebetulan bahwa manusia bahkan menjadikan dirinya "Allah bagi dirinya sendiri" sehingga manusia kerap tidak mempersiapkan diri menerima Tuhan pada harinya. Manusia terobsesi dengan pesta pora, kemabukan dan kesenangan badani/jasmani dan melupakan jiwa yang haus akan Allah.

Kita zaman sekarang ini bahkan dalam keseharian hidup sehari-hari, bahkan kita menduakan Tuhan dan bahkan mempersalahkan Tuhan ketika hari Tuhan tiba-tiba menimpa seorang kerabat atau keluarga dengan dalih Tuhan tidak adil.

Keadilan Tuhan melampaui indra manusiawi sehingga Hari Tuhan pun kita persalahkan dari sisi indra manusiawi namun tidak pernah mengatakan kalau Tuhan adil disaat berpesta pora, mabuk-mabukan. Semoga semakin hari kita tidak melupakan Tuhan dan selalu berjaga-jaga bersama gereja dalam doa dan menanti-nanti kedatangan Tuhan dan sudah siap sedia selagi dunia tertidur (Ef 6:8).

Ya Tuhan semoga aku selalu siap sedia menanti kedatanganMu di mana saja aku berada saat kedatanganMu tidak membuat aku bimbang karena Engkaulah yang mengetahui waktunya. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Sabtu, 2 Desember 2023. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(apu/rih)

Hide Ads