Capres nomor 2 Prabowo Subianto yang identik dengan istilah gemoy ternyata menuai pro dan kontra di elite partai politik. PKS dan Partai Gelora pun saling silang argumentasi soal gimik gemoy.
Dilansir detikNews, Rabu (29/11/2023), Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyebut partainya akan mengedepankan politik gagasan. Sohibul menyinggung soal pihak lain yang mengedepankan gimik politik soal gemoy.
"PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan apalagi hari-hari ini. Nah Bapak Ibu sekalian situasi ini tentu tidak boleh kita biarkan maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan," kata Sohibul ketika berpidato di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS, Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sohibul lalu menyinggung persaingan politik saat ini. Dia pun menyebut persaingan politik saat ini lebih mengedepankan gimik semata.
"Apalagi hari-hari ini bapak ibu sekalian, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya sekarang ada istilah 'gemoy', 'santuy'," ucapnya.
Eks Presiden PKS ini menyoroti seolah-olah yang bisa memimpin Indonesia adalah mereka yang gemoy. Dia menyebut gimik politik merupakan sesuatu yang tidak sehat.
"Seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, Bib apa Bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ujarnya.
Dia lalu menyinggung demokrasi Indonesia harus bisa memunculkan pemimpin yang punya kapasitas memenangkan persaingan politik. Selain itu, Indonesia harus dipimpin orang yang bisa mengolah pemerintahan.
"Oleh karena itulah Bapak Ibu sekalian ke depan demokrasi kita harus lebih baik yaitu memunculkan pemimpin yang di satu sisi punya kapasitas memenangkan pertarungan di sisi lain juga kita yakin dia punya kapasitas untuk mengelola pemerintahan," ucapnya.
Serangan Balik Gelora ke PKS
Sekjen Partai Gelora Mahfudz Siddiq pun membalas pernyataan Sohibul Iman soal istilah gemoy hanya sekadar gimik politik untuk memenangkan Pemilu 2024. Mahfudz menyebut PKS-lah yang sering bergimik politik.
"Saya menduga, PKS ini sepertinya lupa ingatan kalau mengkritik Pak Prabowo. Padahal, di setiap pemilu, PKS-lah yang paling sering main gimik. Gimik-gimik itu dibuat langsung secara resmi oleh PKS sebagai partai," kata Mahfudz Siddiq dalam keterangannya, Selasa (28/11).
Mahfudz lalu memerinci gimik PKS yang dimaksudnya ialah soal tawaran program SIM seumur hidup dan bebas pajak kendaraan bermotor (STNK) dalam Pemilu 2019. Mahfudz menyebut gimik ini telah menaikkan suara PKS pada Pemilu 2019.
"Mana buktinya, kan nggak ada sampai sekarang. Itu berarti soal SIM seumur hidup itu gimik saja dalam kampanye. Kalau soal gimik, PKS itu ahlinya, bukan Prabowo," katanya.
Baca juga: PKS vs Gelora soal Sindiran Gimik 'Gemoy' |
Dia lalu mengungkit sikap PKS yang mengusung capres Prabowo Subianto pada Pemilu lalu. Dia menyebut tokoh yang mengerahkan dukungan adalah Sohibul Iman sendiri, yang kala itu menjabat Presiden PKS.
"Jadi kalau PKS sekarang mengkritik Prabowo dibilang tidak punya ide atau gagasan, padahal Pemilu 2014 dan 2019 mengusung calon presiden Prabowo Subianto. Kalau Prabowo tidak punya ide, ngapain didukung dulu sama PKS," kata Mahfudz.
Dia menyebut Prabowo merupakan figur capres yang punya ide dan gagasan untuk ditawarkan ke rakyat. Soal istilah 'gemoy' yang disematkan ke Prabowo, Mahfudz menyebutnya muncul dari netizen bukan dari Prabowo maupun tim kampanyenya.
"Jadi 'gemoy' itu bukan ide Pak Prabowo, juga bukan dari TKN, itu dari netizen. Kalau PKS mau marah, silakan ke netizen. Kalau marah, marah ke netizen, nggak perlu buat gimik-gimik, kita tahu siapa PKS," kata dia.
Respons PKS
PKS pun kembali merespons janji program SIM seumur hidup dan STNK gratis yang diungkit Gelora. Menepis Gelora, PKS mengaku memperjuangkan program yang dijanjikan itu.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya maju dengan politik gagasan. Menurut Mardani, program SIM seumur hidup dan STNK gratis memang menjadi gagasan yang ditawarkan PKS kepada rakyat.
"PKS maju dengan politik gagasan. SIM seumur hidup dan STNK gratis itu gagasan PKS," kata Mardani kepada wartawan, Selasa (28/11).
Mardani menyebut partainya telah memperjuangkan dua program itu di legislatif dalam pembahasan Undang-Undang (UU) Jalan Raya. Dia menegaskan gagasan dan gimik berbeda.
"Dan sudah diperjuangkan saat pembahasan UU Jalan Raya. Beda gimik dengan gagasan," ujar Mardani.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka