Apakah Hari Guru dan Hari PGRI Sama? Ini Penjelasannya

Apakah Hari Guru dan Hari PGRI Sama? Ini Penjelasannya

Jihan Nisrina Khairani - detikJogja
Jumat, 24 Nov 2023 11:02 WIB
ilustrasi ucapan Hari Guru
Ilustrasi Apakah Hari Guru dan Hari PGRI Sama? Ini Penjelasannya (Foto: Freepik)
Jogja -

Hari Guru Nasional diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya. Momen ini menjadi kesempatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya pelajar untuk merayakan dan menghargai peran penting para pendidik dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa.

Sebagai wadah perkumpulan para guru di seluruh wilayah Indonesia, maka dibentuklah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). PGRI menjadi pelopor dalam advokasi hak dan kesejahteraan guru. Dengan fokus pada peningkatan mutu pendidikan, organisasi ini terlibat dalam kegiatan pelatihan guru, pengembangan kurikulum, dan metode pengajaran.

Kemudian muncul pertanyaan, apakah Hari Guru dan Hari PGRI sama? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu diulik sejarah di balik peringatan Hari Guru. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah Hari Guru dan Hari PGRI Sama?

Mengutip laman resmi Kemdikbud, peringatan Hari Guru Nasional bertepatan pada tanggal 25 November, yang bersamaan dengan perayaan berdirinya PGRI pada tahun 1945 atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada tahun 1912.

Oleh karena itu, Hari Guru dan Hari PGRI jatuh pada tanggal yang sama dan saling berkaitan. Meski begitu, kedua perayaan ini memiliki perbedaan dalam konteks peringatan. Hari PGRI lebih khusus terkait dengan kegiatan dan acara yang melibatkan anggota PGRI, sementara Hari Guru Nasional merayakan semua guru di Indonesia secara umum.

ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Guru Nasional

Masih diambil dari laman Kemdikbud, anggota Persatuan Guru Hindia Belanda pada awalnya terdiri dari kepala sekolah, guru desa, guru bantu, dan staf sekolah lainnya. Pada tahun 1932, PGHB mengganti namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Saat itu, perubahan nama ini ditolak oleh Belanda karena dianggap sebagai suatu ancaman dengan adanya kata 'Indonesia'. Meski begitu, PGI menjadi lebih nasionalis dan memperkuat semangat perjuangannya bersama-sama dengan para guru.

Naik turun organisasi guru yang satu ini sangat terasa. Disebutkan bahwa aktivitas PGI sempat terhenti pada masa penjajahan Jepang. Namun, setelah proklamasi kemerdekaan, PGI mengadakan Kongres Guru Indonesia I di Surakarta pada tanggal 24-25 November 1945.

Kongres tersebut menghasilkan keputusan, antara lain menghilangkan diskriminasi atas dasar suku, ras, agama, politik, dan lainnya agar bersatu menjadi Indonesia dalam wadah PGRI. Anggotanya mencakup guru-guru yang tengah aktif mengajar, pensiunan guru yang masih aktif berjuang, dan pegawai pendidikan RI yang baru dibentuk.

Setelah melalui kesepakatan bersama, PGRI pun didirikan pada tanggal 25 November 1945 atau tepatnya 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan. Melalui Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994, tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional oleh Presiden Soeharto.

Melalui upaya keras anggota PGRI, tanggal 25 November tidak hanya menjadi momentum peringatan berdirinya organisasi. Momen ini juga menjadi saat untuk merayakan keberhasilan para guru dalam mengatasi berbagai rintangan.

Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih terus merayakan Hari Guru Nasional setiap tahunnya sebagai pengakuan atas dedikasi dan perjuangan guru dalam menjalankan tugas mulianya. Selain itu, Hari Guru Nasional juga menjadi ajang refleksi atas perjalanan panjang PGRI dan guru secara keseluruhan.

Demikian penjelasan mengenai Hari Guru dan Hari PGRI yang memang saling berkaitan satu sama lain. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/apl)

Hide Ads