Haedar Pesan Capres Punya Kesadaran Kosmologis Agar Tak Salahgunakan Kekuasaan

Haedar Pesan Capres Punya Kesadaran Kosmologis Agar Tak Salahgunakan Kekuasaan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 17 Nov 2023 13:18 WIB
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat memberikan kuliah umum di FH UII Jogja, Kamis (7/9/2023).
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat memberikan kuliah umum di FH UII Jogja, Kamis (7/9/2023). Kini Haedar memberi pesan kepada para capres-cawapres miliki kesadaran kosmologis. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Bantul -

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menilai tiga pasang Capres-cawapres harus memiliki kesadaran kosmologis apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Semua itu agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

Haedar mengatakan, bahwa mereka yang akan menjadi pemimpin resmi di negeri ini harus menjamin bahwa tanah air dengan seluruh kekayaan alam. Baik kekayaan alam yang ada di darat laut udara harus menjadi komitmen politik mereka untuk dijaga, dirawat, dibangun namun jangan dirusak.

"Karena itu pembangunannya tidak bisa sekehendak kepentingan investasi," katanya kepada wartawan di Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Banguntapan, Bantul, Jumat (17/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga, Haedar menilai bahwa semua itu bisa tercapai apabila para Capres-cawapres memiliki kesadaran kosmologis. Di mana kosmologis adalah memasukkan dimensi Tuhan dan ketuhanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Para Capres dan Cawapres harus memiliki kesadaran kosmologis. Artinya politik, ekonomi, budaya dan kehidupan bernegara itu tidak akan lepas dari ekosistem di mana kita hidup dan pencipta kehidupan, yakni Tuhan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Pandangan kosmologis itu memasukkan dimensi Tuhan dan ketuhanan di dalam kehidupan berbangsa, bernegara termasuk ketika mengambil keputusan-keputusan penting yang genting," lanjut Haedar.

Menurutnya, dengan pandangan tersebut bakal menghindarkan Presiden-Wakil Presiden terpilih untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya. Mengingat jika tidak mengedepankan pandangan tersebut hanya merusak Indonesia.

"Jangan sampai menyalahkangunakan kekuasaan baik di eksekutif, yudikatif maupun legislatif. Boleh jadi rakyat yang masih bodoh kita bodohi, boleh jadi hukum perundang-undangan bisa diubah-ubah, bahkan boleh jadi celah setiap policy (kebijakan) itu kan juga selalu ada, lalu diambil keputusan-keputusan yang semaunya, tapi merusak lingkungan, kehidupan dan masadepan Indonesia," ujarnya.

"Nah, kita ajak para capres-cawapres punya kesadaran kosmologis tentang pentingnya agama, Pancasila, budaya luhur bangsa dan jejak sejarah negeri ini," imbuh Haedar.




(sip/sip)

Hide Ads