Dubes Inggris Serahkan 120 Manuskrip Jawa Kuno Versi Digital ke Sultan HB X

Dubes Inggris Serahkan 120 Manuskrip Jawa Kuno Versi Digital ke Sultan HB X

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 16 Nov 2023 16:38 WIB
Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey menyerahkan 120 manuskrip Jawa Kuno kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono,Β KamisΒ (16/11).
Foto: Penyerahan manuskrip kuno dari Inggris ke Sultan Jogja (Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey menyerahkan 120 manuskrip Jawa Kuno kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono. Penyerahan dilakukan di Kompleks Kepatihan Jogja, hari ini.

Jermey mengatakan 120 manuskrip yang diserahkan sudah dalam bentuk salinan digital. Salinan ini merupakan hasil dari Proyek Digitalisasi Naskah Jawa Bollinger dari British Library.

"Kami merasa bahagia pada kesempatan hari ini dapat menyerahkan manuskrip digital yang merupakan hasil kerja sama dari British Library dan perpustakaan nasional Indonesia kepada Bapak Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X," terang Jermey usai penyerahan manuskrip di Kompleks Kepatihan, Kamis (16/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain penyerahan manuskrip, Jermey juga sempat berbincang-bincang dengan Sultan. Jermey berujar pembicaraannya dengan Sultan berkaitan dengan kebudayaan hingga pendidikan di Jogja.

"Juga tentang perannya (Jogja) yang luar biasa kepada Indonesia dan juga kepada dunia," jelas Jermey.

ADVERTISEMENT

"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih sudah diterima berkunjung dan bertemu dengan Bapak Gubernur pada kunjungan resmi yang pertama setelah diangkat menjadi duta besar Inggris untuk Indonesia," imbuhnya.

Berasal dari Era Sultan HB II

120 Manuskrip ini sendiri diserahkan dalam bentuk salinan digital di dalam hardisk. Diwawancarai terpisah, Sultan menjelaskan 120 manuskrip ini merupakan manuskrip tulisan Jawa kuno.

Meski begitu, Ngarsa Dalem mengaku belum mengetahui isi dari Manuskrip ini. "Ya (manuskrip) dari (era) HB II (Sri Sultan Hamengku Buwono II) to," terang Sultan.

"Saya belum tahu isinya nanti kalau sudah dibuka," lanjutnya.

Adapun fisik dari manuskrip ini masih berada di British Library di Inggris. Sultan mengaku belum ada bahasan terkait pemulangan manuskrip-manuskrip tersebut ke Jogja.

"Yang penting dari manuskrip ini sudah bisa sesuatu hal yang bisa bermanfaat tidak hanya untuk kami tapi juga masyarakat, nanti akan muncul di dalam digitalisasi untuk Keraton Jogja," jelasnya.

Terkait alasan diserahkannya salinan digital dan bukan fisik asli, Sultan menjelaskan karena pihak Pemda DIY belum mampu merawatnya. "Karena kami sendiri belum mampu untuk merawat," tuturnya.

Selain itu, Staf Kedutaan Inggris, Melisa menambahkan alasan hanya salinan digital manuskrip yang diserahkan terkait dengan aksesibilitas terhadap manuskrip tersebut.

"(Diserahkan) Bentuk soft file karena kalau soft file bisa diakses oleh lebih banyak orang. Kalau aslinya itu mungkin kalau terlalu banyak diakses nanti justru bisa rusak. Kalau soft file akan lebih abadi," terangnya.




(apu/ams)

Hide Ads