Heboh Pengurus BEM di UNY Disebut Lecehkan Mahasiswa Baru

Heboh Pengurus BEM di UNY Disebut Lecehkan Mahasiswa Baru

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Jumat, 10 Nov 2023 16:29 WIB
Poster
Heboh Pengurus BEM di UNY Disebut Lecehkan Mahasiswa Baru. Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Edi Wahyono
Sleman -

Beredar kabar adanya kasus dugaan pelecehan di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dialami mahasiswa baru. Kabar itu viral di akun media sosial X (dahulu Twitter) @UNYmfs dan membuat heboh netizen.

Dalam postingan itu, pelecehan diduga dilakukan anggota BEM FMIPA UNY. Postingan tersebut juga melampirkan foto tangkapan layar percakapan chat.

"Aku ga nyangka kuliah di /uny malah direndahin kaya gini... Jadi aku maba dan kenalan sama kating ini dari bulan Februari, waktu itu kenal karena acara fakultas. Kukira dia baik, ternyata dia cab*l, aku udh dilecehin sama dia dari Oktober, sampe sekarang," tulis postingan yang kini telah dihapus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua BEM FMIPA UNY 2023 Doni Setyawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya salah satu pengurus yang dituduh melakukan pelecehan seksual .

"Untuk yang tertuduh itu memang pengurus BEM seperti yang informasi beredar," kata Doni saat ditemui wartawan, di FMIPA UNY, Jumat (10/11/2023).

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini pihak BEM masih melakukan konfirmasi dan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar di media sosial.

"Informasi yang ada di medsos itu masih bias sehingga perlu adanya konfirmasi, klarifikasi dan lainnya biar untuk keputusan itu bisa dikatakan lebih fair," ucapnya.

Sementara saat ditanya terkait status keanggotaan di BEM apakah dinonaktifkan atau tidak, Doni tidak menjawab dengan gamblang.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya FMIPA UNY, Ali Mahmudi, juga sedang mengumpulkan informasi.

"Sampai saat ini kami masih mencari informasi terkait itu, dan apapun kebijakan keputusan, tindaklanjut harus berdasarkan informasi yang valid. Sementara informasi yang diperoleh di medsos tidak bisa dijadikan dasar karena memang terbatas, dan kemudian sudah hilang kabarnya," kata Ali ditemui wartawan, Jumat (10/11/2023).

Pihak Dekanat FMIPA siang tadi juga telah melakukan klarifikasi terhadap terduga pelaku. Ali menyebut dari klarifikasi itu dia tidak menemukan bukti adanya chat seperti yang beredar di media sosial. Meski demikian, dia belum mau buru-buru menarik kesimpulan.

"Saya belum bisa membuktikan (fitnah atau bukan). Tapi kalau ada indikasi itu (kekerasan seksual) bisa saja kami bertindak, koordinasi dengan tim UNY menindaklanjuti dalam rangka melindungi mahasiswa kami," ucapnya.

Sementara itu, terduga pelaku MF membantah melakukan kekerasan seksual seperti yang dituduhkan di media sosial.

"Adapun atas tuduhan tersebut saya merasa sangat dirugikan, dan saya siap menempuh jalur hukum dan pada orang yang melakukan tuduhan tersebut," kata MF.

Untuk membuktikan tidak bersalah, dia mempersilakan ponselnya diperiksa.

"Untuk tuduhan-tuduhan tersebut seperti yang saya bilang mau dilakukan seperti apa silakan, cek hp saya maupun apa silakan ini dicek tidak ada chat apapun yang saya hapus silakan diperiksa," pungkasnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads