Penumpang KRL Sambat Dilarang Masuk Stasiun Tugu untuk Salat, Ini Respons KAI

Penumpang KRL Sambat Dilarang Masuk Stasiun Tugu untuk Salat, Ini Respons KAI

Adji G Rinepta - detikJogja
Minggu, 05 Nov 2023 21:49 WIB
Suasana Stasiun Tugu Jogja, Minggu (22/10/2023).
Penumpang KRL Sambat Dilarang Masuk Stasiun Tugu untuk Salat, Ini Respons KAI. Foto Suasana Stasiun Tugu Jogja, Minggu (22/10/2023). (Foto: dok. Istimewa)
Jogja -

Video curhat calon penumpang KRL yang dilarang masuk ke area peron Stasiun Tugu Jogja sejam sebelum keberangkatan KRL, beredar di media sosial. Penumpang itu mengaku kesulitan untuk menunaikan salat karena musala berada di dalam area peron. Pihak KAI Daop 6 pun menanggapi hal tersebut.

Video yang beredar di media sosial Tiktok tersebut diunggah akun @ariyonolestari. Unggahan itu memperlihatkan keadaan Stasiun Tugu dengan narasi yang menceritakan jika si pembuat video hendak masuk peron namun tidak diperbolehkan.

Alasan tidak diperbolehkannya calon penumpang KRL masuk peron yakni adanya jam khusus masuk bagi calon penumpang KRL. Padahal, si pembuat video menceritakan ia hendak menunaikan salat sedangkan lokasi musala berada di dalam stasiun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya saat ini berada di Stasiun Tugu Jogja, mau naik KRL ke Solo, tapi KRL baru ada nanti jam 3 sore, ini baru jam 2 kurang sedikit. Nah ini ada satu peraturan untuk yang dilakukan oleh KAI, yaitu sebelum jam 3 kurang seperempat, para calon penumpang KRL itu tidak boleh masuk ke peron, bahkan untuk salat pun tidak bisa," bunyi narasi dalam video tersebut, dikutip detikJogja, Minggu (5/11/2023).

"Padahal musala ada di dalam, kalau memang peraturannya tidak boleh masuk, siapkan dong musala atau masjid di luar stasiun," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Dalam narasi di video tersebut juga menceritakan calon penumpang yang hendak melaksanakan salat, harus keluar area stasiun dan mencari masjid atau musala terdekat.

Tanggapan PT KAI

Menanggapi hal tersebut, Manager Humas KAI Daop 6 Jogja, Krisbiyantoro mengatakan pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami calon penumpang KRL tersebut. Menurutnya, pihaknya tentu memperbolehkan jika ada calon penumpang KRL yang hendak melaksanakan ibadah di dalam area stasiun.

"Kami KAI group mohon maaf atas ketidaknyamanan hal salat tersebut," jelas Krisbi saat dihubungi wartawan.

"Pada dasarnya untuk keperluan salat, tentu kami perbolehkan. Salat bisa melalui pintu boarding dengan meninggalkan identitas atau salat di Selasar Malioboro timurnya loker dan shower," lanjutnya.

Lebih lanjut Krisbi menjelaskan PT Kereta Cepat Indonesia (KCI) saat ini juga tengah membangun fasilitas ibadah seperti musala di luar area peron. "Rencana KCI akan membuat musala ke depannya, saat ini masih tahap pembangunan," tutupnya.




(aku/aku)

Hide Ads