Isi Pengajian di Kulon Progo, Yenny Wahid Singgung Konflik Palestina-Israel

Isi Pengajian di Kulon Progo, Yenny Wahid Singgung Konflik Palestina-Israel

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 12 Okt 2023 23:49 WIB
Yenny Wahid saat mengisi pengajian di Pengasih, Kulon Progo, Kamis (12/10/2023)
Yenny Wahid saat mengisi pengajian di Pengasih, Kulon Progo, Kamis (12/10/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng.
Kulon Progo -

Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid berkesempatan mengisi pengajian dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo. Dalam kesempatan ini Yenny sempat menyinggung konflik antara Palestina dengan Israel.

Di depan ratusan jamaah, putri Presiden Indonesia ke-4 Gus Dur ini menyampaikan betapa perang tersebut sangat merugikan untuk kedua negara. Karena itu, peran pemerintah Indonesia dibutuhkan sebagai penengah konflik.

"Posisi Indonesia yang paling penting sekarang adalah kita memperjuangkan koridor kemanusiaan. Karena banyak sekali baik masyarakat Gaza juga ada penduduk Indonesia yang masih terjebak di sana," kata Yenny saat ditemui wartawan usai mengisi pengajian di Sendangsari, Pengasih, Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kebetulan semalam sempat kontak-kontakan dengan salah satu dan itu kebetulan masih sangat ketakutan untuk bisa keluar dari sana. Saya sendiri sedang mengupayakan untuk bagaimana bisa keluar dari Gaza itu. Karena banyak pintu yang diblokade Israel," imbuhnya.

Yenny kembali menekankan agar pemerintah Indonesia bisa terlibat aktif dalam upaya meredakan konflik antar dua negara itu. Pemerintah juga perlu memberikan bantuan seperti evakuasi korban perang hingga penyaluran makanan dan obat-obatan.

ADVERTISEMENT

"Yang terpenting pemerintah fokus untuk memperjuangkan koridor kemanusiaan itu. Yang bisa dievakuasi, harus dievakuasi. Lalu bantuan kemanusiaan makanan, obat-obatan air, dan sebagainya bisa masuk ke sana," ujarnya.

Yenny juga mendorong agar pemerintah Indonesia selaku bagian dari dewan keamanan PBB bisa melakukan di-eskalasi ketegangan konflik Palestina dan Israel. Hal ini penting untuk meminimalisir korban jiwa dampak perang.

"Nah pemerintah Indonesia saat ini sedang menjadi anggota dewan keamanan PBB harus memanfaatkan posisinya itu dengan sangat maksimal, melakukan lobi-lobi terhadap banyak negara. Ada banyak negara yang menginginkan agar terjadi dieskalasi atau menurunkan ketegangan di sana, salah satunya Norwegia. Nah itu bisa dilobi dirangkul untuk bersama-sama mendesak agar semua melakukan gencatan senjata. Karena perang itu tidak akan menimbulkan kebaikan buat siapapun, yang ada korban jiwa di kedua belah pihak," ujarnya.

Selengkapnya baca di halaman berikut.

Dikutip dari detikcom, lebih dari dua ribu orang dari pihak Israel dan Palestina tewas dalam perang yang berlangsung sejak lima hari terakhir.

Israel menyatakan ada 1.200 orang yang tewas akibat serangan Hamas dari Palestina. Mayoritas dari korban tewas dinyatakan Israel sebagai warga sipil. Di sisi lain, otoritas Gaza Palestina melaporkan sudah lebih dari 1.000 orang tewas oleh serangan Israel, yakni serangan udara dan artileri.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan 11 dari stafnya tewas, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyatakan ada 5 orang anggotanya yang tewas.
Di kawasan lain yakni di Tepi Barat, ada 4 orang Palestina tewas saat pihak berjenjata Israel menyerang Nablus.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Cerita Pramono Yakin Menang Pilgub Seusai Ziarah ke Makam Gus Dur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads