Sampah 60 Ton di Kotabaru Jogja, DLH: Akumulasi gegara TPA Piyungan Tutup

Kabid Pengolahan Persampahan DLH Kota Jogja, Haryoko mengatakan sejak TPA Piyungan ditutup sementara pada Juli lalu, pihaknya sulit untuk bisa mengosongkan depo Kotabaru dari sampah.

"Tapi ini memang bukan tidak kita lakukan eksekusi (sebelumnya), tapi memang ini adalah akumulasi dari sejak bulan Juli itu TPA tutup, kita nggak bisa me-nol-kan depo ini kan," kata Haryoko saat ditemui wartawan di depo Kotabaru, Jogja, Senin (9/10/2023).

Haryoko menambahkan pembatasan kiriman sampah ke TPA Piyungan semakin memperparah tumpukan sampah.

"Sebenarnya jatah per harinya di sini itu kan 4 rit, tapi setiap harinya hanya bisa naik satu rit atau satu truk saja. Mau tidak mau yang 3 rit tetap tertinggal di sini," terangnya.

"Ditambah TPA Piyungan setiap tiga hari sekali tutup, otomatis tambah 4 rit lagi. Nah ini akumulasi," lanjut Haryoko.

Tumpukan Sampah Diklaim Bukan gegara Acara Karnaval

Ia pun menepis saat disinggung penyebab utama menumpuknya sampah di depo Kotabaru gegara gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) pada Sabtu (7/10) lalu.

"Nggak juga, memang ada beberapa event yang kemarin digelar itu (sampah) masuk sini juga, tapi tidak seluruhnya dari kegiatan itu," jelasnya.

Sebelumnya, Haryoko memperkirakan total tumpukan sampah di depo Kotabaru ini mencapai 60 ton.

"Sekitar 4-5 ton (per truk) yang kecil ini paling 3,5 ton. Yang di sini, perkiraannya sekitar 13 kali 5, ya sekitar 60-an (ton) lah," jelas Haryoko di saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (9/10).

Haryoko mengatakan upaya pembersihan sudah berlangsung sejak Minggu (8/10) malam dan masih berlangsung hingga saat ini dengan mengerahkan truk dan petugas. (rih/aku)