Kisah Warga Satu Desa Selamat dari Gempa Maroko

Internasional

Kisah Warga Satu Desa Selamat dari Gempa Maroko

Tim detikTravel - detikJogja
Kamis, 14 Sep 2023 16:31 WIB
People sit outside in Marrakech, following a powerful earthquake in Morocco, September 9, 2023. REUTERS/Hannah McKay
Suasana di Maroko usai gempa. Foto: REUTERS/Hannah Mckay
Jogja -

Gempa Maroko berkekuatan magnitudo (M) 6,8 pada Jumat (8/9) begitu dahsyat dan menelan banyak korban. Namun ada satu desa di Maroko yang hampir seluruh warganya selamat dari gempa itu gara-gara sebuah pesta pernikahan. Berikut kisahnya.

Dilansir detikTravel, Kamis (14/9/2023), mengutip CNBC Indonesia, desa itu bernama Ighil Ntalghoumt. Saat gempa terjadi, para penduduk desa tengah menikmati pertunjukan outdoor pada acara pesta pernikahan calon mempelai wanita bernama Habiba Ajdir.

Pesta tersebut merupakan perayaan adat pranikah yang diadakan oleh keluarga mempelai wanita sebelum keesokan harinya sang mempelai berangkat ke rumah mempelai pria, Mohammed Boudad, di Desa Kettou.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya ada satu orang di desa Ighil Ntalghoumt yang terluka pada malam itu akibat gempa, yakni seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Bocah tersebut terluka ketika sebuah batu jatuh menimpa kepalanya.

Hampir semua penduduk di desa itu memang selamat dari gempa Maroko, namun rumah mereka hancur dihantam gempa.

ADVERTISEMENT

Saat ini, Desa Ighil Ntalghoumt lumpuh. Jalan-jalan rusak dan sinyal komunikasi terputus. Masyarakat desa kini berbagi persediaan yang terbatas, sambil berharap ada bantuan datang menjelang cuaca dingin yang diperkirakan terjadi akhir pekan ini.

Ayah Habiba, Mohamed Adjir, mengatakan bahwa setidaknya ada lebih dari 600 orang di pesta itu. Sebuah tenda besar, yang semula disiapkan untuk acara pernikahan, kini digunakan sebagai tempat berlindung bagi penduduk desa yang rumahnya hancur.

"Kami sekarang tinggal dan tidur di luar dalam cuaca dingin bersama keluarga kami. Kami berharap para pejabat dan pihak berwenang menyelamatkan kami dengan apa pun yang mereka temukan. Baik itu selimut, makanan, atau apa pun yang mereka temukan," ungkapnya.

Dilansir detikNews, Rabu (13/9), sebagian besar penduduk desa di beberapa bagian Maroko yang dilanda gempa bumi bermagnitudo besar, masih terus tinggal di tenda seadanya di areal terbuka. Hingga hari Senin (11/09). Jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 2.800 orang.

Tim penyelamat dari Spanyol, Inggris dan Qatar bergabung untuk melakukan pencarian korban selamat dari gempa berkekuatan 6,8 skala richter yang melanda Pegunungan High Atlas pada Jumat (08/09) malam, yang meratakan rumah-rumah yang umumnya dibuat secara tradisional dari bata lumpur.

Televisi pemerintah pada Senin malam melaporkan, jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.862 orang, dan sedikitnya 2.562 orang terluka. Karena sebagian besar zona gempa berada di daerah yang sulit dijangkau, pihak berwenang hingga saat ini belum mengeluarkan perkiraan jumlah orang hilang.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads