Partai Demokrat menyebut Partai NasDem menduetkan Anies Baswedan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Duet Anies-Cak Imin itu disebut ditetapkan oleh Ketum NasDem Surya Paloh.
Mengutip detikNews, Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan keputusan tersebut dilakukan sepihak oleh NasDem.
Awalnya Riefky menuliskan keputusan dalam bentuk tulisan tangan yang ditandatangani. Surat itu ditujukan ke Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 25 Agustus lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inti surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia menjadi cawapresnya," ujar Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dilansir detikNews, Kamis (31/8/2023).
"Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," sambungnya.
Anies pada malam itu dipanggil Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Namun Anies tidak menyampaikan langsung ke PKS dan Demokrat.
"Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," katanya.
PD menyebut rentetan peristiwa itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap spirit perubahan.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," kata Riefky.
Riefky mengatakan pihaknya menerima informasi dari Sudirman Said, yang mewakili Bacapres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Persetujuan ini disebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.
"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa menerima keputusan itu (fait accompli)," ujar Riefky.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Atas peristiwa itu, Riefky mengatakan PD bakal menggelar rapat Majelis Tinggi PD. Hal ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam AD/ART partai berlambang bintang mercy itu.
"Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," ujar Riefky.
Diketahui, Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Jawa Barat, hari ini. Rapat ini digelar majelis tinggi partai secara tertutup
Informasi yang beredar menyebutkan rapat tersebut digelar sejak siang tadi di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/8). Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkediaman di Cikeas.
Anggota Majelis Tinggi DPP Demokrat Syarief Hasan mengonfirmasi rapat tersebut. Syarief Hasan hadir langsung dalam rapat.
"Ya," katanya saat dikonfirmasi detikcom.
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi