Tragedi Dokter Residen di Jepang Bunuh Diri Usai Lembur 200 Jam

Internasional

Tragedi Dokter Residen di Jepang Bunuh Diri Usai Lembur 200 Jam

Khadijah Nur Azizah - detikJogja
Minggu, 27 Agu 2023 14:12 WIB
Ilustrasi kematian
Foto: Getty Images/iStockphoto/Artem_Furman
Jogjakarta -

Catatan: Informasi ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri atau mengetahui orang dengan gejala hendak bunuh diri, segera cari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat.

Takashima Shingo, dokter residen di sebuah rumah sakit Kota Kobe, meninggal karena bunuh diri. Keluarga menyebut Takashima masuk kerja dan lembur berlebihan 200 jam dalam sebulan.

Dokter residen adalah orang yang telah menyelesaikan studi kedokteran dan mendapatkan gelar dokter, namun masih harus mengembangkan ketrampilan klinisnya di bawah pengawasan dokter spesialis. Biasanya program pendampingan ini dilakukan selama beberapa tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takashima bunuh diri pada Mei 2022. Diberitakan detikHealth mengutip CNN, pengacara keluarga mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat (25/8/2023), Takashima bekerja lembur 207 jam selama sebulan. Dia tak mengambil cuti selama 3 bulan.

"Anak saya tidak akan menjadi dokter yang baik hati, dia juga tidak akan mampu menyelamatkan pasien dan berkontribusi kepada masyarakat," kata Junko Takashima, ibu Takashima Shingo.

ADVERTISEMENT

"Namun, saya sangat berharap lingkungan kerja para dokter ditingkatkan sehingga hal yang sama tidak terjadi lagi di masa depan," lanjutnya.

Pihak rumah sakit Konan Medical Center merespons keterangan itu. Mereka membantah soal jam kerja berlebihan. Badan pengawas ketenagakerjaan pemerintah memutuskan kematian Takashima disebabkan oleh kecelakaan kerja karena jam kerjanya yang panjang.

Ulasan selengkapnya baca di detikHealth.




(trw/trw)

Hide Ads