Pakar UGM soal Wacana Duet Ganjar-Anies: Alternatif Kocok Ulang Koalisi

Pakar UGM soal Wacana Duet Ganjar-Anies: Alternatif Kocok Ulang Koalisi

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Jumat, 25 Agu 2023 15:46 WIB
Peneliti Laboratorium Big Data Analytics Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Arya Budi
Arya Budi. Foto: Usman Hadi/detikcom
Sleman -

Mencuat wacana Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Pakar politik UGM, Arya Budi menilai wacana ini muncul untuk menciptakan skenario baru.

Sejauh ini hanya ada tiga poros koalisi utama yang selalu muncul yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Dalam berbagai survei, elektabilitas Ganjar dan Prabowo selalu bersaing.

"Ini dimunculkan untuk menciptakan skenario alternatif di mana hanya ada dua poros, Ganjar dan Prabowo pasangannya yang kemudian diperdebatkan," kata Arya saat dihubungi wartawan, Jumat (25/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kemunculan wacana Ganjar-Anies ini juga menjadi bagian untuk mengecek respons publik termasuk lembaga survei. Sebab, sejauh ini belum ada simulasi jika Ganjar berpasangan dengan Anies lalu melawan Prabowo.

"Hasil survei menunjukkan Ganjar selalu kalah dengan Prabowo. Jadi jika skenarionya tetap 3 poros, Ganjar dan Prabowo tetap kompetitif. Tapi ketika head to head Ganjar kalah dengan Prabowo. Satu-satunya alternatif untuk mengambil ceruk (suara) di luar nasionalis adalah Anies," urainya.

ADVERTISEMENT

Arya melanjutkan, jika pilpres berlangsung dua putaran dengan tiga nama itu sebagai capresnya, maka pada akhirnya suara Anies akan lebih banyak ke Prabowo.

Oleh karena itu, wacana duet Ganjar dan Anies ini bisa saja dimaksudkan untuk melakukan kocok ulang koalisi. Apalagi Arya melihat sejauh ini masih ada perdebatan di koalisi Anies terkait dengan nama cawapres.

"Ini menjadi alternatif kocok ulang koalisi untuk menghadapi skenario pemilu presiden head to head satu putaran atau dua putaran," bebernya.

Arya mengatakan konstelasi di poros Anies menjadi variabel besar kecilnya kemungkinan terwujudnya duet ini. Dia melihat sejauh ini dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), terutama NasDem dan Partai Demokrat, pembahasan untuk memasangkan Anies dengan AHY masih alot.

"Jika ke depan tidak ada kesepakatan antara NasDem dengan anggota koalisi, justru potensinya besar NasDem membawa Anies berpasangan dengan Ganjar," katanya.

Diketahui, wacana duet Ganjar-Anies ini dimunculkan Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang awalnya melempar wacana duet tersebut. Dia menyebut Anies bukan kompetitor yang patut diremehkan elektabilitasnya dan bisa jadi opsi digabungkan dengan Ganjar.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads