Sebanyak delapan ekor kambing di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul mati akibat diserang hewan liar. Kedelapan kambing tersebut diketahui mati secara bertahap dengan ciri khas berupa luka gigitan di beberapa bagian tubuhnya.
Kasi Kesejahteraan atau Ulu-ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo mengatakan, kasus pertama terjadi pada Selasa (8/8) di mana ada satu ekor kambing mati dengan luka gigitan pada tubuh. Selanjutnya kejadian tersebut terus terjadi hingga hari Sabtu (19/8).
"Total ada 11 ekor kambing yang diserang tapi yang mati hanya delapan ekor. Karena tiga ekor lainnya bisa melarikan diri diserang hewan liar," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan hewan liar, kata Suroyo, karena luka yang ditimbulkan sama dengan kejadian sebelumnya. Di mana hewan liar ini hanya menggigit beberapa bagian tubuh hewan ternak.
"Ciri-cri serangannya sama yaitu ada luka gigitan di bagian perut atau bagian leher," ucapnya.
Menurutnya, kejadian serupa sudah kerap terjadi setiap tahunnya. Suroyo menilai, serangan hewan liar terhadap ternak terjadi saat musim kemarau.
"Serangan hewan liar terhadap hewan ternak sudah kerap terjadi saat musim kemarau. Kalau penyebab apa ya kita tidak tahu," ujarnya.
Namun, Suroyo menduga serangan hewan liar ini terjadi karena warga memelihara hewan ternak di ladang. Di mana pengawasan terhadap ternak jelas sangat minim.
"Kebanyakan warga memang memelihara ternak di ladang biar lebih mudah mendapatkan pakan dan itu sudah jadi tradisi," katanya.
Oleh sebab itu, Suroyo telah meminta kepada masyarakat agar untuk sementara waktu memindahkan ternak ke dekat permukiman. Semua itu agar pengawasan terhadap hewan ternak lebih terpantau.
"Ya solusi untuk jangka pendek masyarakat kita minta pindahkan ternak ke dekat rumahnya masing-masing agar pengawasannya lebih gampang. Karena dari yang dulu-dulu serangan hewan liar menyasar di kandang yang jauh dari rumah warga," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari sama sekali tidak memberikan respons terkait kejadian tersebut. Bahkan, saat dihubungi Wibawanti tidak merespons dan saat chat melalui WhatsApp hanya dibaca saja.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM