Cahaya Raksasa Misterius Menyala Lalu Pecah di Langit Australia

Cahaya Raksasa Misterius Menyala Lalu Pecah di Langit Australia

Tim detikINET - detikJogja
Kamis, 10 Agu 2023 09:33 WIB
Cahaya di langit Victoria Australia
Cahaya Raksasa Misterius Menyala Lalu Pecah di Langit Australia. Cahaya di langit Victoria Australia. Foto: 9News
Jogja -

Warga Negara Bagian Victoria, Australia, dihebohkan dengan cahaya raksasa misterius di langitnya. Sinar besar itu disebut menyala semenit lalu pecah menjadi potongan-potongan menyaa terang.

Dilansir detikINET mengutip Guardian, cahaya itu terlihat setelah tengah malam bergerak melintasi Gunung Buller ke pusat bisnis Melbourne CBD. Penampakannya meluas hingga area Bendigo, yang jaraknya dua jam di utara Melbourne.

"Bintang jatuh di atas Melbourne, atau komet?" tanya seorang netizen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu apakah itu meteor, komet, atau sampah luar angkasa," tulis yang lain.

Agar spekulasi tak semakin liar, para ahli setempat dengan cepat menyebut pertunjukan cahaya itu sebagai sampah luar angkasa yang terbakar akibat gesekan saat menghantam atmosfer dengan kecepatan tinggi.

ADVERTISEMENT

Sementara Badan Antariksa Australia mengkonfirmasi sampah antariksa itu kemungkinan sisa-sisa roket Soyuz Rusia yang diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk di utara Moskow. Diprediksi tidak ada lagi sampah lainnya yang akan masuk ke Bumi. Namun Badan Antariksa Australia terus melakukan pengawasan.

"Ini benar-benar luar biasa. Ini adalah pertunjukan cahaya terbesar yang pernah saya lihat dalam hal masuknya kembali beberapa jenis materi dari orbit," kata Profesor Alan Duffy, astronom di Universitas Swinburne.



Roket tersebut memiliki berat 105 ton, panjang 25 meter dan diluncurkan sangat tinggi.

"Banyak warga Melbourne melihat roket melesat melintasi langit saat pecah berkeping-keping, masing-masing terus menyala dalam pertunjukan kembang api yang spektakuler," kata Alice Gorman dari Flinders University.

Bagian-bagian roket yang utuh direncanakan untuk masuk kembali dengan aman ke atmosfer ke laut lepas pantai tenggara Tasmania.

Duffy mengatakan cahaya itu tidak mungkin berasal dari materi luar angkasa yang terjadi secara alami seperti batu. Warna yang terlihat pada potongan cahaya yang terbakar menunjukkan logam atau plastik yang terbakar. Meteor alami lebih mungkin bersinar hijau atau biru karena unsur kimia penyusunnya.




(sip/sip)

Hide Ads