TPA Banyuroto Terima Limpahan Sampah dari Jogja hingga Pertengahan Agustus

TPA Banyuroto Terima Limpahan Sampah dari Jogja hingga Pertengahan Agustus

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 09 Agu 2023 15:25 WIB
Sejumlah pejabat Pemkab Kulon Progo saat mengcek proses perluasan TPA Banyuroto di Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Selasa (25/7/2023).
Sejumlah pejabat Pemkab Kulon Progo saat mengcek proses perluasan TPA Banyuroto di Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Selasa (25/7/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Tumpukan sampah menjadi masalah di Kota Jogja usai penutupan TPA Piyungan. Pemkab Kulon Progo memberi kesempatan bagi Kota Jogja untuk membuang sampahnya ke TPA Banyuroto hingga pertengahan Agustus ini.

"Iya sekarang TPA Banyuroto juga menerima sampah dari Kota Jogja," ujar Kepala UPT Persampahan, Air Lindi dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Budi Purwanta saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (9/8/2023).

Budi mengatakan TPA yang berlokasi di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan ini mulai menerima sampah dari Kota Jogja terhitung sejak 25 Juli 2023. Adapun masa berlakunya hingga pertengahan Agustus mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya (Pemkot Jogja) minta sampai September, tapi draft yang kami terima (dari Pemkab Kulon Progo) hanya berlaku perpanjangan tujuh hari dulu, mempertimbangkan kapasitas penampungan TPA," ujarnya.

Budi menerangkan TPA Banyuroto tidak bisa terus menerima sampah dari Kota Jogja karena keterbatasan kapasitas.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa luas tempat penampungan sampah TPA ini hanya 5.000 meter persegi, sedangkan total sampah yang diterima dari Kota Jogja mencapai 15 ton per hari, atau separuh dari total sampah warga Kulon Progo yang setiap harinya berkisar 32 ton.

"Yang dari Jogja itu setiap harinya ada 15 ton sampah atau setara dengan tiga truk. Sementara sampah di Kulon Progo mencapai 32 ton per hari. Karena itu (sampah dari Kota Jogja) kan separuhnya sampah Kulon Progo ya, jadi perlu ekstra usaha untuk menangani tambahan sampah tersebut," jelasnya.




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads