Kritik Rocky Gerung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan kata bajingan yang disebut akronim bagusing jiwo angen-angening pangeran dinilai cuma otak-atik gathuk. Begini pendapat pakar UGM dan UNS.
Guru Besar Ilmu Linguistik UGM Prof. I Dewa Putu Wijana mengatakan kata 'bajingan' saat ini memiliki pergeseran makna. Dia menyebut bajingan memang berasal dari bahasa Jawa, namun soal akronim yang disebut Rocky Gerung hanya kerata basa.
"Itu hanya rekaan atau otak atik gathuk. Itu kerata basa yang direka-reka atau dipas-paskan," kata Prof. I Dewa Putu Wijana kepada detikJogja, Rabu (2/8/2023).
Putu menjelaskan bajingan dulunya merupakan sebutan untuk para penarik pedati atau gerobak sapi. Namun, pada perkembangannya mengalami makna negatif karena pengaruh film barat.
"Dalam perkembangannya kemudian penggunaannya dipengaruhi oleh film barat untuk mengacu tokoh-tokoh jahat. Dari sini kemudian kata ini digunakan untuk memaki hingga sekarang," jelasnya.
"Dahulu memang maknanya netral, tetapi dalam perkembangannya sekarang konotasinya sudah memburuk. Kata ini di dalam penggunaannya sekarang mengacu pada orang-orang yang berkelakuan buruk atau jahat," sambung dia.
Oleh karena itu, menurutnya saat ini orang Jawa tak lagi menggunakan kata bajingan. Karena dinilai memiliki makna negatif.
"Orang-orang Jawa sekarang tidak menggunakan kata 'bajingan' untuk mengacu sais pedati untuk menghindari makna kasar itu," jelas Putu.
Hal senada disampaikan Guru Besar Etnolinguistik Bidang Onomastik FIB UNS, Prof Sahid Teguh Widodo. Dia menyebut akronim versi Rocky Gerung sangat dipaksakan.
"Kalau akronim dari bagus jiwo angen-angening pangeran pie kui (gimana itu)? Bagi saya mempertanyakan dari mana digunakan untuk apa. Menurut saya sangat dipaksakan dengan konsonannya yakni B, J, G," katanya dihubungi detikJateng, Rabu (2/8).
Dia menilai pernyataan Rocky Gerung soal akronim bajingan ini hanya otak-atik gathuk. Sahid pun mempertanyakan konteks pernyataan yang disampaikan Rocky Gerung dengan akronim tersebut.
"Ya konteksnya gimana ya, kalau ini memang akronim bebesa maka sudah dikendalikan benar atau tidak sedangkan urutan bagus jiwo angen-angening pangeran, konteksnya gimana? Bagus Jiwo itu Jiwo Bagus, gimana ya kayaknya otak-atik gathuk (cocoklogi). Bagus Jiwo itu lebih kepada nama, orang yang bagus jiwanya," ucapnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
(ams/rih)