AHY Jadi Pembicara di UGM Singgung Upaya Pembegalan Partai Demokrat

AHY Jadi Pembicara di UGM Singgung Upaya Pembegalan Partai Demokrat

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 20 Jul 2023 16:37 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara di Fisipol UGM, Kamis (20/7/2023).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara di Fisipol UGM, Kamis (20/7/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara utama dalam acara Fisipol Leadership Forum di UGM. Dalam acara itu AHY menyinggung soal upaya pembegalan Partai Demokrat.

AHY mulanya menjelaskan soal demokrasi, sesuai dengan tema diskusi yakni 'Mampukah Kita Selamatkan Demokrasi di Indonesia?'. Di depan para mahasiswa, AHY memaparkan terkait beberapa pandangan dan observasi terkait demokrasi di Indonesia hari ini.

Dia menyinggung soal ancaman kemunduran demokrasi Indonesia yang kian mengkhawatirkan belakangan ini. Salah satu contoh yang dia utarakan yakni soal pembegalan Partai Demokrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah contoh nyata betapa kemunduran demokrasi terjadi, upaya pembegalan Partai Demokrat oleh tangan kekuasan yang terjadi dua tahun ini, ini jangan sampai terjadi lagi," kata AHY di UGM, Sleman, seperti dikutip dari detikJateng, Kamis (20/7/2023).

AHY tak menjabarkan lebih rinci soal upaya pembegalan yang dialami partainya. Namun, melihat dinamika saat ini Demokrat tengah digoyang dengan isu pengambilalihan kepimpinan melalui Kongres Luar Biasa atau KLB sejak 2022 silam.

ADVERTISEMENT

Sejumlah kelompok di dalam Partai Demokrat mengusulkan nama Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko. Konflik itu pun kini membali memanas saat kubu Moeldoko mengajukan peninjauan kembali (PK) terkait sengketa kepengurusan partai itu pada Maret 2023.

"Kalau Demokrat bisa diberlakukan seperti ini siapapun bisa dilakukan seperti ini," kata AHY.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pun tak mau apa yang menimpa Demokrat saat ini terjadi dengan partai atau organisasi lain.

"Apakah parpol atau organisasi atau kampus sekalipun, hati-hati jangan sampai kita biarkan ini terjadi," pungkasnya.




(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads