Nama sebuah dusun di Kapanewon Ngemplak, Sleman, begitu unik yakni Koplak. Nama Dusun Koplak terkesan candaan, tapi ternyata ada kisah sejarah tentang kerja keras nenek moyang di lokasi tersebut.
Saat diwawancarai detikJogja beberapa waktu lalu, Dukuh Ngemplak II, Bambang Wardono, menceritakan asal-usul nama Dusun Koplak.
Bambang menceritakan kisah ini masih lestari hingga anak muda saat ini pun juga mengetahuinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-usul Nama Dusun Koplak Sleman
Kisah yang jadi asal-usul nama Dusun Koplak berawal dari kegiatan perekonomian masa lalu di daerah tersebut. Kala alat transportasi masih berupa gerobak dan andong, kawasan yang kini menjadi Dusun Koplak menjadi tempat penting di masa itu.
"Dulu ketika belum ada transportasi bermesin, andong dan gerobak itu berhenti di Dusun Koplak,"
"Nah, dulunya namanya bukan Koplak tapi Koplakan yang artinya tempat istirahat untuk andong dan gerobak di Bahasa Jawa," jelasnya.
Lebih lanjut dia menceritakan Dusun Koplak dulunya berupa tanah lapang yang digunakan para kusir beristirahat dan mengganti kuda atau sapi.
"Bahkan saat zaman tanam paksa itu menurut cerita orang tua, dulu hasil panen tebu diangkut lori yang ditarik sapi, nah waktu di Koplak itu biasanya sapinya diganti," jelasnya.
Menurut cerita Bambang, Dusun Koplak merupakan jalur utama baik untuk jalur transportasi maupun perdagangan.
Karena sering digunakan untuk singgah, lanjutnya, lambat laun banyak masyarakat yang membuka usaha. Akhirnya mereka menetap di daerah tersebut.
"Karena jalur utama jadi banyak yang buka warung. Lalu menetap dan berkembang jadi perkampungan hingga sekarang," katanya.
Dari Koplakan Jadi Koplak
Lama kelamaan orang tak lagi menyebut Koplakan, tapi menjadi Koplak. Bambang menilai hal itu untuk pengucapan yang lebih praktis dan singkat saja.
Padahal ada beda makna yang besar dari Koplakan menjadi Koplak.
Sementara itu, salah seorang warga Dusun Koplak, Sriyono (52) membenarkan jika dulunya dusun tersebut bernama Koplakan.
"Dulu ada pangkalan untuk andong dan gerobak. Namanya Koplakan, tapi nggak tahu kenapa sekarang jadi disebut Koplak," kata Sriyono saat ditemui di rumahnya di Dusun Koplak.
Menurutnya, bagi sebagian orang yang tidak mengetahui duduk perkara dan sejarah, nama Koplak akan terkesan seperti sebuah candaan.
"Kalau tidak tahu ya justru dibuat guyonan. Dengarnya juga aneh, ada dusun namanya Koplak. Tapi ini sebenarnya ada sejarahnya dan dulu namanya Koplakan," jelasnya.
(sip/par)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang