Hidupkan Kejayaan Surabaya dari Keberhasilan Pembangunan Kota

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 09 Nov 2024 22:01 WIB
Kota Lama Surabaya yang kini ramai jadi jujukan wisatawan (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Senja melatari jajaran bangunan kuno yang estetik. Sejumlah keluarga bercengkerama di taman. Beberapa muda-mudi berbincang akrab menikmati nuansa atau sekadar berburu foto-foto autentik.

Ada juga yang berkeliling naik sepeda, becak, atau kendaraan listrik antik. Begitulah suasana di kawasan Eropa Kota Lama Surabaya, di awal November jelang Hari Pahlawan.

Kota Lama yang dianggap sebagian orang mustahil bisa ramai, kini telah memperlihatkan kejayaannya. Bangunan lawas estetik, penataan bagus, dan view cantiknya langit senja saat sore menjadi daya tarik.

Ada beberapa spot foto menarik dan estetik di kawasan Eropa Kota Lama. Di antaranaya di Gedung Internatio, Gedung Cerutu, trotoar Jalan Rajawali, sepanjang Jalan Glatik, serta Jalan Mliwis, hingga Jembatan Merah

Masyarakat yang tak henti berdatangan juga bisa menyewa baju adat Jawa hingga Eropa untuk berfoto. Lalu dapat menyewa sepeda angin klasik, jasa mobil listrik toerwagen klasik, becak, hingga Jeep tour.

Kawasan Kota Lama terdiri dari kawasan Eropa, Pecinan, dan Arab yang mencakup area seluas 128 hektare ini mewarisi toleransi keberagaman masyarakat Surabaya dan kental nuansa Jawa, Madura, Cina, dan Arab. Kota Lama juga memiliki catatan sejarah, seperti peristiwa baku tembak di Gedung Internatio di kawasan Jembatan Merah pada 30 Oktober 1945 dan menewaskan Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.

Zona Eropa menjadi pusat dengan gedung-gedung bersejarah seperti Gedung Cerutu, Hotel Arcadia, PTPN XI-XII, dan De Javasche Bank. Zona Pecinan berpusat di Kya-Kya Kembang Jepun. Zona Arab dan Melayu masih dalam pengembangan di kawasan Pabean Cantikan dan Ampel.

Wisata baru ini merupakan upaya, komitmen, dan optimisme Pemkot Surabaya dalam pembangunan Kota Lama. Hasilnya, sebelum diresmikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Rabu, 3 Juli 2024, wisata Kota Lama sudah viral dan ramai dikunjungi masyarakat.

Pemkot Surabaya berhasil menyulap Kota Lama menjadi destinasi sejarah arsitektur kuno yang sarat nilai sejarah, keberagaman, dan toleransi antar warga. Banyak tatanan diubah lebih apik, seperti Taman Jayengrono menjadi open space ditambah mobil sejarah Jenderal Mallaby yang dibakar oleh arek-arek Suroboyo.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan pihaknya membuat berbagai inovasi agar tempat wisata, khususnya Tunjungan Romansa dan Kota Lama tetap eksis.

Menurutnya, setiap perencanaan yang disusun oleh Pemkot Surabaya harus melibatkan peran serta berbagai lapisan masyarakat. Termasuk akademisi dan komunitas lokal dengan banyak membuka ruang diskusi, sehingga suatu perencanaan yang disusun akan lebih matang dan dapat diimplementasikan.

"Tentunya suatu perencanaan yang disusun pada masa kini syarat akan pemanfaatan aspek teknologi dan digitalisasi. Prinsip-prinsip itu kedepan yang akan diterapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya," kata Irvan kepada detikJatim, Jumat (8/11/2024).

Pada pengembangan infrastruktur, Bappedalitbang melakukan penataan tanaman, penerangan jalan umum (PJU), pedestrian, dan pengecatan gedung tua. Kemudian pembangunan toile, penataan parkir dan pengembangan enam titik strategis termasuk Koridor Rajawali, Taman Sejarah, dan Heritage Trail.

Lalu melakukan inovasi atraksi, seperti menyediakan paket wisata kostum Belanda, pengadaan transportasi becak listrik, sepeda listrik, dan mobil Jeep kuno. Ada pula pengadaan perahu wisata di Kalimas, dan penyelenggaraan teatrikal peristiwa sejarah.




(abq/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork