Tantangan Baru Eri-Armuji Benahi Wisata di Kota Pahlawan

Tantangan Baru Eri-Armuji Benahi Wisata di Kota Pahlawan

Angely Rahma - detikJatim
Jumat, 27 Sep 2024 16:01 WIB
Wisata Surabaya Kora Lama
Wisata Kota Lama Surabaya (Foto: Deny Prastyo/detikJatim)
Surabaya -

Kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji dianggap berhasil membawa peningkatan pada sektor pariwisata di Surabaya. Meski begitu, masih ada tantangan yang harus dihadapi Eri-Armuji jika terpilih kembali memimpin Kota Pahlawan.

Hal ini disampaikan pengamat pariwisata dari Universitas Surabaya, Prita Ayu. Ia mengungkapkan, di tengah transisi kepemimpinan daerah, pariwisata di Jawa Timur, khususnya Surabaya, menunjukkan tanda-tanda kebangkitan pascapandemi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) ke Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan di tahun 2024. Ini mencerminkan antusias masyarakat untuk kembali menjelajahi destinasi wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wisata Kota Lama contohnya, terus ramai terutama pada akhir pekan. Ini menunjukkan bahwa aktivasi wisata di Surabaya berhasil memenuhi kebutuhan wisatawan lokal dan luar daerah," ungkap Prita kepada detikJatim, Jumat (27/9/2024).

Seiring dengan pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, muncul pesan penting untuk para calon pemimpin daerah terkait pengelolaan sektor pariwisata. Prita menekankan, keberlanjutan pariwisata harus menjadi perhatian utama pemerintah terpilih ke depan.

ADVERTISEMENT

"Kota Surabaya memiliki banyak potensi wisata yang perlu dikelola dengan baik agar tidak hanya menjadi tren FOMO sesaat," ujarnya.

Lebih jauh, Prita menyebutkan, beberapa destinasi yang dulunya ramai, seperti Taman Hiburan Kenjeran, kini mengalami penurunan pengelolaan. Namun, pengelolaan yang baik di tempat-tempat seperti Suroboyo Park, wisata kuliner di Kya-Kya, dan wisata perahu Kalimas menunjukkan adanya potensi yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Prita juga menggarisbawahi pentingnya evaluasi dan revitalisasi destinasi wisata yang ada. Pemerintah harus memastikan bahwa produk-produk wisata baru dan yang telah ada, dapat terus berkelanjutan dan menarik wisatawan.

Dalam upaya memaksimalkan potensi wisata, Prita merekomendasikan agar pemerintah baru memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk UMKM, warga sekitar, dan akademisi.

"Dengan melibatkan masyarakat lokal, kita bisa menciptakan pengalaman wisata yang lebih autentik dan bermanfaat bagi semua pihak," jelasnya.

Selain itu, pengembangan program-program yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata juga sangat penting. Pemberdayaan masyarakat lokal akan membantu menjaga keberlanjutan wisata dan mendukung ekonomi mereka.

Misalnya, dengan rutin mengadakan acara yang melibatkan banyak pihak di tempat-tempat wisata, sehingga tidak hanya wisata, tetapi juga event ikonik bagi masyarakat Surabaya dan menarik wisatawan luar untuk berkunjung secara rutin.

Pemetaan secara komprehensif untuk potensi wisata, seperti wisata Bonek dan urban legend, juga diharapkan dapat terus dilakukan. Harapannya, dampak pariwisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, serta mendukung UMKM dan pebisnis lokal.

Di tengah tantangan pariwisata yang semakin kompetitif, Prita menekankan perlunya menjaga aspek ekologis. "Kota yang dikenal panas dan padat ini harus tetap menghadirkan destinasi wisata yang hijau dan nyaman," tambahnya.

Dengan fokus pemimpin pada keberlanjutan pariwisata, diharapkan Surabaya akan terus menjadi destinasi menarik yang mampu mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian lokal.

Sementara pada Hari Pariwisata Sedunia yang jatuh pada 27 Septembe, ia berharap pariwisata di Jawa Timur terus berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan memberdayakan masyarakat sekitar.




(hil/fat)


Hide Ads