10 Tempat Wisata Gratis di Surabaya yang Seru dan Instagramable

10 Tempat Wisata Gratis di Surabaya yang Seru dan Instagramable

Mira Rachmalia - detikJatim
Kamis, 14 Agu 2025 04:00 WIB
Alun-alun Surabaya tampak ramai hari ini. Banyak warga yang mengisi libur Natal dengan mengunjungi wisata baru di Kota Pahlawan ini.
Alun-alun Surabaya. Simak Rekomendasi Wisata Gratis Surabaya. Foto: Esti Widiyana/detikcom
Surabaya -

Surabaya, kota metropolitan terbesar di Jawa Timur, tak hanya dikenal sebagai pusat bisnis, kehidupan modern, dan surga kuliner. Di balik deretan gedung tinggi dan lalu lintas yang padat, kota ini juga menyimpan beragam destinasi wisata menarik yang bisa dinikmati tanpa biaya tiket masuk.

Ada banyak pilihan wisata gratis di Surabaya yang cocok untuk liburan hemat, tetapi tetap memberikan pengalaman seru dan cerita berkesan. Tak hanya untuk hiburan, beberapa tempat ini juga menawarkan nilai edukasi serta wawasan sejarah yang kaya.

Mulai dari museum bersejarah, kawasan kota tua, hingga ruang publik yang Instagramable-semuanya bisa menjadi tujuan wisata menarik tanpa perlu merogoh kocek. Yuk, simak daftar wisata gratis di Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekomendasi Wisata Gratis Surabaya

Sebagian besar lokasi wisata gratis di Surabaya berada di pusat kota, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi. Bahkan, ada juga yang bisa diakses dengan berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan begitu, liburan hemat di Surabaya tetap bisa terasa berkesan dan penuh cerita. Berikut adalah rekomendasi 10 wisata gratis di Surabaya yang sayang untuk dilewatkan.

ADVERTISEMENT

1. Museum Surabaya Siola

Museum ini terletak di ujung Jalan Tunjungan, tepatnya di dalam gedung eks SIOLA, salah satu bangunan cagar budaya yang dulunya bernama Gedung Whiteaway Laidlaw. Berdiri sejak tahun 1877 oleh pengusaha asal Inggris, Robert Lidlaw, gedung ini dulunya adalah toko serba ada yang menjual berbagai produk.

Kini, Museum Surabaya Siola menyimpan sekitar 1.000 koleksi benda dan foto yang menceritakan perjalanan sejarah kota, termasuk dokumentasi para wali kota Surabaya sejak 1916. Ada pula koleksi seni dan budaya Jawa Timur.

Seperti baju adat, wayang, replika dapur kuno, dokumen berbahasa Belanda, hingga arsip kependudukan era Hindia Belanda.Pengunjung juga bisa melihat piano milik musisi legendaris Gombloh, replika biola milik WR Supratman, uang kuno, televisi, radio lawas, hingga becak dan bemo yang pernah beroperasi di Surabaya.

  • Alamat: Jl. Tunjungan No.1, Genteng, SurabayaπŸ•’
  • Jam buka: Selasa-Minggu, 08.00-15.00 WIB

2. Kota Lama Surabaya

Wisata Surabaya Kora LamaWisata Surabaya Kora Lama Foto: Deny Prastyo



Kota Lama Surabaya adalah surga bagi pecinta sejarah dan arsitektur. Kawasan ini berpusat di Jalan Rajawali dan dibagi menjadi empat zona: Zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu.

Di sini, pengunjung dapat melihat deretan bangunan kolonial megah seperti Gedung Internatio, De Javasche Bank, dan bekas kantor dagang era Hindia Belanda. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari agar terhindar dari teriknya matahari.

Selain berjalan kaki, wisatawan juga bisa menyewa sepeda ontel atau menaiki becak heritage untuk menjelajahi kawasan. Spot ini sangat fotogenik dan cocok untuk hunting foto bernuansa klasik.

3. Museum Bawah Tanah Surabaya

Terletak di Jalan Gubernur Suryo No 15, Museum Bawah Tanah atau Alun-Alun Bawah Tanah Surabaya menawarkan pengalaman unik menggabungkan seni, budaya, dan teknologi dalam satu ruang bawah tanah seluas 1,46 hektare.

Lokasinya meliputi area Balai Pemuda, bawah tanah Jalan Yos Sudarso, hingga lahan Persil Pemuda 17. Pengunjung dapat menikmati pameran seni, instalasi kreatif, serta berbagai ruang publik yang estetik dan nyaman.

4. Alun-alun Surabaya

Menikmati Sore di Alun-Alun SurabayaMenikmati Sore di Alun-Alun Surabaya Foto: Rifki Afifan Pridiasto

Bukan sekadar ruang publik, Alun-Alun Surabaya memiliki desain bangunan megah seperti gedung seni klasik. Area ini terdiri dari halaman luar, serta plaza atas di Balai Pemuda.

Juga dua lantai basement yang difungsikan sebagai ruang publik dan area parkir. Dengan kapasitas hingga 2.000 pengunjung, tempat ini sering digunakan untuk pameran seni, pertunjukan musik, bazar UMKM, hingga tempat nongkrong.

  • Jam buka: Setiap hari, 10.00-22.00 WIB

5. Jalan Tunjungan

Jalan Tunjungan SurabayaJalan Tunjungan Surabaya Foto: Esti Widiyana/detikJatim

Sebagai ikon kota, Jalan Tunjungan menawarkan perpaduan wisata sejarah, kuliner, dan belanja. Sepanjang jalan ini, pengunjung bisa menemukan gedung-gedung peninggalan kolonial, deretan kafe, dan restoran legendaris.

Pada malam hari, suasananya semakin hidup dengan lampu kota yang mempesona. Jalur pedestrian yang rapi dengan kursi istirahat menjadikan tempat ini nyaman untuk jalan santai sambil berfoto.

6. Kya-kya Night Market

Kya-kya RebornKya-kya Night Market Foto: Esti Widiyana/detikJatim

Kya-Kya adalah pasar malam bergaya pecinan yang dihiasi lampion-lampion cantik. Selain berfoto, pengunjung bisa menikmati aneka kuliner, mulai dari makanan Tionghoa hingga hidangan khas Surabaya dengan harga mulai Rp 15.000.

Bagi yang tidak ingin lelah berjalan, tersedia becak untuk mengelilingi kawasan. Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan festival atau pertunjukan budaya yang meriah.

7. Museum HOS Tjokroaminoto

Banyak jejak Bung Karno di kawasan Peneleh, Surabaya. Salah satunya di Rumah H.O.S Tjokroaminoto, Jalan Peneleh Gg. VII No. 29-31.Banyak jejak Bung Karno di kawasan Peneleh, Surabaya. Salah satunya di Rumah H.O.S Tjokroaminoto, Jalan Peneleh Gg. VII No. 29-31. Foto: Nanda Syafira

Berlokasi di Jalan Peneleh Gang VII, museum ini adalah bekas rumah tokoh pergerakan nasional HOS Tjokroaminoto. Di sinilah tokoh-tokoh muda seperti Soekarno, Musso, dan Kartosoewirjo pernah tinggal dan berdiskusi tentang politik dan kebangsaan.

Museum ini mempertahankan bentuk rumah asli dengan koleksi barang pribadi, arsip Sarekat Islam, dan dokumentasi sejarah perjuangan Tjokroaminoto.

8. Museum Rumah Kelahiran Bung Karno

Warga berpose di dalam rumah kelahiran Bung Karno saat peresmian destinasi wisata Rumah Lahir Bung Karno di Jalan Pandean IV/40 Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023). Pemkot Surabaya meresmikan rumah kelahiran Presiden pertama RI Soekarno sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/tom.Warga berpose di dalam rumah kelahiran Bung Karno saat peresmian destinasi wisata Rumah Lahir Bung Karno di Jalan Pandean IV/40 Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023). Pemkot Surabaya meresmikan rumah kelahiran Presiden pertama RI Soekarno sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/tom. Foto: ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO

Terletak di Jalan Pandean IV No 40, rumah ini adalah tempat kelahiran Presiden pertama RI, Soekarno. Museum ini memiliki tiga ruangan utama Ruang Soekeni, Ruang Koesno, dan Ruang Srimben yang menyajikan perjalanan hidup Bung Karno melalui foto, video, dan teknologi augmented reality.

9. Kampung Peneleh

Kampung Peneleh adalah kampung tertua di Surabaya yang berada di tepi Sungai Brantas. Selain museum HOS Tjokroaminoto dan museum kelahiran bung karno, di lokasi ini pengunjung juga bisa merasakan nuansa kampung tua dengan banyaknya makam di tengah pemukiman warga.

Di lokasi ini juga ada Makam kaum Eropa bernama De Begraafplaats Peneleh Soerabaja dibangun sekitar 1814, dengan luas tanah sekitar 4,5 hektare. Terdapat kurang lebih 15.000 makam kaum Eropa yang bermukim di Surabaya.

Di kawasan ini, wisatawan bisa menemukan masjid tua peninggalan Sunan Ampel, yang menjadi lokasi lahirnya Laskar Hizbullah, salah satu laskar pejuang yang aktij dalam perang mempertahan kemerdekaan.

10. Museum Pendidikan Surabaya

Museum ini berada di bekas gedung Sekolah Taman Siswa di Jalan Genteng Kali No 10. Koleksinya mencakup materi pendidikan dari masa Pra-Aksara hingga Kemerdekaan. Museum ini menjadi tempat belajar yang menyenangkan, terutama bagi pelajar dan peneliti.

Menjelajahi wisata gratis di Surabaya jadi kesempatan untuk mengenal sejarah, budaya, dan kehidupan kota lebih dekat. Mulai dari museum bersejarah, kawasan kota lama, hingga ruang publik modern, semua bisa dinikmati tanpa biaya masuk. Semoga informasi ini bermanfaat.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads