Mau Travelling Akhir Pekan saat Puasa? Ini Tips Agar Tak Mudah Haus

Mau Travelling Akhir Pekan saat Puasa? Ini Tips Agar Tak Mudah Haus

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 24 Mar 2023 11:30 WIB
Tiga Destinasi Wisata Asyik di Jember
Wisata asyik di Jatim (Foto file: Yakub Mulyono/detikJatim)
Surabaya -

Menghabiskan waktu akhir pekan memang paling enak dengan travelling bersama keluarga, teman maupun pasangan. Namun, saat sedang berpuasa tentu rasa dahaga kerap muncul.

Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair), Dr Ir Annis Catur Adi MS pun memiliki beberapa tips agar tidak mudah haus saat travelling akhir pekan, meski sedang berpuasa.

"Biasanya saat travelling yang paling terasa haus. Oleh karena itu, saat sahur, minum harus lebih banyak. Minum air putih bangun tidur, nabung untuk setelah makan, minum 3 gelas juga bisa," kata Annis saat dihubungi detikJatim, Jumat (24/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat minum juga perlunya menghindari minuman yang dapat merangsang dehidrasi atau pengeluaran cairan. Seperti kopi, teh atau minuman bersoda perlu dihindari saat sedang travelling.

Biasanya, saat travelling mengonsumsi minuman berenergi atau minuman suplemen. Namun, minuman itu tidak disarankan untuk menjadi minuman utama. Sebab, tidak bisa menyelesaikan kehausan dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

"Tapi ketika puasa yang diselesaikan dulu adalah kehausan, setelah minum air putih baru boleh minum suplemen sebagai minuman tambah. Tidak boleh langsung, karena cenderung tajam dan takutnya lambung memberikan reaksi. Boleh, tapi setelah makan dan minum dulu baru ditambahkan. Artinya tidak dalam kondisi perut yang kosong," jelasnya.

Untuk makanan, Annis menyarankan untuk memilih makanan yang mengandung karbohidrat komplek, protein. Terutama protein hewani, karena akan terasa lebih awet pada rasa laparnya.

"Jangan terlalu kenyang. Kalau terlalu kenyang, dalam perjalanan goyang-goyang bisa mabuk dan muntah. Kan biasanya kalau dalam perjalanan nggak boleh makan mengenyangkan. Sebab, kondisi tubuh bergoyang dan aroma-aroma bisa membuat asam lambung naik, perut tidak nyaman akan terangsang muntah," ujarnya.

Selain itu, jika bepergian menggunakan mobil atau transportasi umum, sebisa mungkin tidak terlalu terpapar dengan matahari. Seperti menutup jendela kendaraan, tidak duduk terlalu dekat dengan jendela agar tidak terpapar panas. Karena bisa mempercepat dehidrasi.

Menurutnya, pada saat travelling yang paling berat adalah menahan rasa haus. Dia menyarankan memilih travelling yang enak, seperti tidak ke pantai. Sebab, jika ke pantai, maka tingkat kehausan lebih tinggi.

Traveling di tempat sejuk lebih direkomendasi, selain mengurangi penguapan cairan tubuh, juga merasa lebih tenang. Karena energi yang dibakar juga tidak terlalu banyak dibanding dengan suatu kecemasan.

"Kalau main di tempat-tempat, kurangi yang mengundang kecemasan. Kalau wahana yang menguji nyali akan membakar metabolisme lebih banyak. Kalau latihan uji nyali energi lebih banyak dan getah lambung juga akan meningkat. Sebaiknya wisata yang soft sementara waktu di awal bulan puasa. Kecuali sudah 10 hari atau lebih akan terbiasa," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads