Cara agar Tidak Mudah Marah saat Puasa

Marah adalah sifat manusiawi. Namun, hal tersebut wajib dikontrol ketika berpuasa. Sebab, puasa tak sekadar menahan makan dan minum.

Anggota Dewan Pengawas Syariah BTN, H. Muhammad Faiz, Lc, MA atau yang akrab disapa Gus Faiz, mengatakan puasa identik dengan kesabaran. Saat berpuasa, kata dia, seorang muslim melatih kesabaran diri untuk memimpin dan menahan hawa nafsu.

"Pelajaran yang harus kita dapatkan dari ibadah puasa ini adalah kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap emosi," kata Gus Faiz dalam detikKultum detikcom, Selasa (4/3/2025).

Gus Faiz mengatakan, ada banyak faktor eksternal yang membangkitkan emosi yang membuat mudah marah kepada orang lain. Hal ini tidak diharapkan Rasulullah SAW karena beliau pernah mengatakan orang yang kuat adalah mereka yang mampu menahan amarahnya.

"Orang yang kuat itu sejatinya orang yang memiliki kontrol emosi yang baik, dia tidak mudah hanyut mengikuti rasa amarah di dalam hatinya, tetapi dia adalah orang yang mampu menahan amarahnya," lanjutnya.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta itu kemudian membagikan sejumlah cara agar tidak mudah marah saat puasa. Setidaknya ada tiga cara yang bisa dilakukan.

"Yang pertama puasa itu juga mengajarkan kita diam. Mulut kita yang biasa mengunyah itu hari ini tidak mengunyah. Mulut kita yang biasa minum hari ini tidak minum. Diam ini penting sekali ketika kita menghadapi situasi apa pun itu dalam agama kita diminta untuk berdiam terlebih dahulu. Diam dalam artian muhasabah," terang Gus Faiz.

Cara kedua, kata Gus Faiz, beristighfar kepada Allah SWT, zikir kepada Allah SWT. Cara ketiga berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu aktivitas ke aktivitas lain.

"Saat Anda misalnya disulut emosinya dalam keadaan berdiri, maka cobalah Anda untuk duduk. Saat Anda masih terbakar emosi dalam keadaan duduk, maka cobalah Anda untuk berbaring," tutur Gus Faiz mencontohkan.

Selain itu, berwudhu juga bisa menjadi salah satu cara agar tidak mudah marah saat puasa. Sebagaimana anjuran Nabi SAW. Dinginnya air wudhu, kata Gus Faiz, diharapkan bisa mendatangkan keberkahan.

Gus Faiz kemudian mengingat ajaran Rasulullah SAW bahwa puncak keimanan seseorang ditandai dengan kesabaran. Sabar, kata dia, memiliki balasan yang tidak bisa dibayarkan seberapa besarnya.

Kesabaran bernilai luar biasa di sisi Allah SWT. Allah SWT menyediakan surga bagi orang-orang yang bersabar.

"Karena orang yang bersabar itu adalah orang yang mampu menundukkan hawa nafsu kemanusiaannya yang kemudian ia tekan, ia simpan di dalam hatinya dengan menukarkan itu kepada istighfar atau kepada harapan ampunan Allah," terang Gus Faiz.

Selengkapnya detikKultum bersama Gus Faiz: Cara agar Tidak Mudah Marah saat Puasa tonton DI SINI. Kajian bersama Gus Faiz ini tayang tiap hari selama Ramadan di detikcom pukul 17.30 WIB. Jangan terlewat!