Dampak Abrasi Akibat Cuaca Ekstrem, Bangunan di Pantai Soge Pacitan Ambruk

Dampak Abrasi Akibat Cuaca Ekstrem, Bangunan di Pantai Soge Pacitan Ambruk

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Senin, 07 Nov 2022 20:28 WIB
pantai soge pacitan
Bangunan yang ambruk kena abrasi akibat cuaca ekstrem (Foto: Purwo Sumodiharjo)
Pacitan -

Cuaca ekstrem berakibat bencana alam di sejumlah tempat di Pacitan. Kawasan pantai pun tak lepas dari dampak fenomena tersebut. Salah satunya Pantai Soge yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo.

Pantauan detikJatim di lokasi, kerusakan mulai terjadi sejak beberapa bulan lalu. Dimulai meluapnya aliran sungai hingga hilangnya hamparan pasir di bibir pantai akibat abrasi. Kejadian itu bahkan ikut menghanyutkan ratusan batang cemara udang.

Belakangan kawasan yang terkikis air laut terpantau makin luas. Bahkan sudah menembus bangunan gardu pandang. Beberapa di antaranya ambruk dan jatuh ke laut. Hal itu tentu saja membuat pengelola pantai ketar-ketir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain (pengelola) wisata masyarakat pun resah," kata Samudro Hargo Suseno, petugas pengelola Pantai Soge kepada wartawan, Senin (7/11/2022) sore.

Hilangnya bagian pesisir terbawa abrasi laut, lanjut Hargo mencapai jarak 15 meter dari bibir pantai. Saat ini bahkan tinggal menyisakan beberapa jengkal lahan di pinggir. Batas laut lepas itu pun kian dekat dengan Jalan Lintas Selatan (JLS).

ADVERTISEMENT

"Kita khawatir kalau jalannya sampai kena itu nanti bagaimana pembangunannya," imbuhnya.

Hargo mengatakan abrasi yang terjadi diduga tak lepas dari perpindahan aliran sungai. Dulunya saat tiba di muara, air mengalir lurus menuju ke laut. Belakangan arus air sungai belok ke kanan akibat terhalang sedimen di tengah muara.

Seorang warga, Joko Sujatmiko mengaku melihat sendiri robohnya beberapa bangunan akibat abrasi. Kondisi saat itu, lanjut Joko diperparah gelombang pasang yang terjadi bersamaan laju arus air sungai.

Dia pun merinci sejumlah bangunan di kawasan wisata Pantai Soge yang roboh. Antara lain gardu pandang dan pos rescue. Tidak itu saja, dua unit MCK umum yang berada tak jauh dari dua objek pertama juga terlihat condong ke arah laut.

"Ini sekitar dua sampai tiga bulan. Cepat proses (abrasi) nya. Karena dibantu dengan dorongan banjir," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko menilai pentingnya dilakukan upaya mitigasi sejak dini. Hal itu dapat dilakukan dengan menempatkan bangunan jauh dari potensi bencana. Dalam kasus Pantai Soge, titik berdirinya bangunan memang pesisir pantai berpasir.

Dia pun menyarankan jika nantinya dibangun kembali fasilitas umum di destinasi wisata tersebut, lokasinya tak lagi di tepi pantai. Saat ini titik yang dinilai paling aman di seberang jalan raya.

"Dengan adanya perubahan iklim yang namanya gelombang laut, hujan itu kan susah diprediksi. Suatu titik tertentu ada kemungkinan hujan deras maupun peningkatan gelombang laut," papar mantan Camat Tulakan itu.




(dpe/iwd)


Hide Ads