Sandiaga 'Cublak-cublak Suweng' Saat Kunjungi Desa Pandean Trenggalek

Sandiaga 'Cublak-cublak Suweng' Saat Kunjungi Desa Pandean Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 30 Jun 2022 14:35 WIB
Kunjungi Desa Wisata Pandean Trenggalek, Sandiaga Ikut Permainan Tradisional
Sandiaga ikut cublak-cublak suweng (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Menparekraf Sandiaga Uno mendatangi 50 besar desa wisata yang masuk Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022. Salah satunya Desa Wisata Pandean, Trenggalek.

Di desa wisata yang terletak di pegunungan Desa Pandean, Kecamatan Dongko, tersebut Sandi berkeliling ke sejumlah wahana yang menjadi andalan pokdarwis. Ia pun kagum dengan pelestarian sejumlah tradisi lokal dan permainan tradisional, yang diikutkan dalam paket wisata desa.

Seperti cublak-cublak suweng, tabuh lesung hingga kesenian Terbang Ello yang dimainkan dengan alat musik tradisional dan diiringi syair Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Desa wisata pandean ini masih berusia di bawah satu tahun, karena 2021 baru dibentuk tapi menembus 50 besar itu sudah merupakan prestasi dan hari ini kami menyampaikan kalian lah pemenangnya, namun tentunya ada dewan juri," kata Sandiaga Uno, Kamis (30/6/2022).

Sandi kagum dengan kerja keras kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat. Sebab baru dirintis selama satu tahun, langsung menembus 50 besar ADWI dan mengalahkan 3.500 peserta dari seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

Ia pun sempat mencoba bermain cublak-cublak suweng bersama anak-anak yang ada di desa wisata tersebut bernama Bupati Trenggalek Mochamad Nur dan istri bupati Novita Hardini.

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini juga mengapresiasi langkah pembentukan wisata desa itu sebagai upaya melestarikan lingkungan serta memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Sebab dengan keberadaan wisata, kondisi aliran sungai menjadi bersih.

Sementara Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, mengatkan Desa Wisata Pandean bisa tumbuh dan berkembang karena melestarikan alam. Ekologi yang terjaga tersebut justru mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Saya merasa terhormat beliau berkunjung ke sini, beliau langsung tahu bahwa ternyata desa wisata ini mempreservasi ekologi, karena lingkungannya terjaga akhirnya desa wisatanya bisa tumbuh. Kemudian paket wisata di sini nggak nggak aneh-aneh, seperti menangkap ikan pakai bambu, kemudian angon wedus atau menggembala kambing," kata M Nur Arifin.

Tak sekadar budaya desa, sejumlah permainan tradisional juga dilestarikan melalui paket wisata, sehingga wisatawan bisa mengenang sekaligus menjajal kembali aneka permainan tradisional yang pernah terkenal puluhan tahun silam.

"River tubing ini adalah salah satu bukti manfaat dari pelestarian lingkungan di daerah aliran sungai, dengan sungai yang bersih akhirnya bisa digunakan untuk river tubing," ujarnya.

Tak kalah unik, di kawasan wisata tersebut pengelola juga menyediakan river camp. Wisatawan dapat menginap di tenda yang berada di pinggir sungai.

"Jadi dengan menginap di glamping, bisa merasakan sensasi tidur dengan latar belakang terasering persawahan dengan halaman sungai yang bersih," jelasnya.

Ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022 diikuti oleh 3.500 peserta dari seluruh Indonesia. Dalam even tersebut terdapat tujuh kategori. Mulai CHSE, toilet, souvernir, hingga konten kreatif.




(fat/fat)


Hide Ads