Kisah Suporter Probolinggo Kehilangan 3 Teman di Kanjuruhan Ternyata Prank

Kisah Suporter Probolinggo Kehilangan 3 Teman di Kanjuruhan Ternyata Prank

M Rofiq - detikJatim
Minggu, 16 Okt 2022 12:23 WIB
Aremania Probolinggo, Rusdi yang bertahan di Kanjuruhan usai 3 temannya meninggal
Rusdi, suporter Probolinggo yang kisahnya awalnya bikin trenyuh ternyata prank (Foto: Istimewa)
Probolinggo -

Kisah Rusdi (17), suporter Probolinggo ngaku kehilangan 3 teman hingga menetap di Stadion Kanjuruhan karena takut pulang bikin banyak orang terharu. Tapi pemuda itu ternyata bohong alias ngeprank.

Rusdi yang merupakan pemuda asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Probolinggo menetap di Stadion Kanjuruhan usai tragedi 1 Oktober selama hampir 2 pekan. Saat ditanya ia mengaku kehilangan 3 teman.

"Kami menemukan di sini, dia sudah 11 hari ini. Kami sudah menanyai dia dan sering melamun, makannya juga susah," kata Awang Karta, salah satu pedagang di Stadion Kanjuruhan pada Rabu (12/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang lain, Bu Tin (59), Penjual kopi di Stadion Kanjuruhan menceritakan bahwa Rusdi diduga menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama tiga temannya.

"Sama saya dia ini ngomong datang ke stadion sama 3 temannya. Nah, 3 orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki-laki. Tinggal dia sendiri," kata Bu Tin saat itu.

ADVERTISEMENT

Belakangan baru terkuak kebohongan Rusdi. Ia tak pulang ke Probolinggo karena ada masalah dengan keluarga dan tetangga seperti disampaikan Camat Krucil Hari Pribadi.

"Saat berangkat itu juga memang ada masalah keluarga dan juga masalah dengan tetangga. Kemungkinan tidak pulangnya karena takut," ujar Hari kepada detikJatim.

Hari pun meragukan pengakuan Rusdi bahwa dirinya menunggu 3 temannya yang meninggal pada tragedi Kanjuruhan. Pengakuan itu menurut Hari sepertinya juga bohong semua.

"Saya agak ragu dan kurang percaya kalau dia (Rusdi,red) menunggu temannya yang meninggal 3 orang. Karena pas berangkat menurut keterangan keluarga sendirian dan pamit kerja ke kakaknya. Nggak tau kalau tiba-tiba ada di sana (Stadion Kanjuruhan, red). Saya kurang paham kalau di luaran ada teman lain yang berangkat ke malang," kata Hari.

Pernyataannya kepada salah satu pedagang Kanjuruhan pun terbukti keliru. Data terakhir menunjukkan, dari total 6 korban tragedi Kanjuruhan asal Probolinggo 3 orang yang meninggal seluruhnya laki-laki. Tidak ada korban meninggal wanita asal Probolinggo.

Ketiga korban tewas asal Probolinggo itu yakni Abian Hasiq Rifqi (18) warga Dusun Krajan, Kelurahan Kandang Jati Kulon, Kraksaan; Rifki Dwi Yulianto (19), warga Dusun Krajan, Desa Maron Wetan, Maron; dan Moh Kindi Arrumi Purnama (16) asal Desa Besuk Kidul, Besuk. Ketiganya laki-laki.

Disebut pencuri dan dirawat di RSJ Lawang. Baca di halaman selanjutnya.

Sebelumnya juga beredar kabar bahwa di kampung halamannya Rusdi dikenal sebagai seorang penipu hingga pencuri yang kerap membuat onar. Pernyataan salah satu netizen mengenai itu pun viral di media sosial.

"Mohon maaf, berita anak Probolinggo bernama Rusydi. yg gak pulang2 itu bohong. Dia penipu mengatasnamakan Arema .. Saya punya Bukti. Ini bukti sebagian. Dan dia pencuri. Saya punya kontak wa korban dr Rusydi Probolinggo," tulis salah satu akun yang dilihat detikJatim di Surabaya, Kamis (13/10/2022).

Kini Rusdi telah dijemput pulang oleh paman hingga kepala desanya dari Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sebelum pulang ke rumah Rusdi harus lebih dulu menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Malang.

Syamsudin, Sekdes Sukokerto, Krucil, Probolinggo menyebutkan bahwa Rusdi masih dirawat di RSJ Lawang.

Ia menyatakan hingga hari ini belum ada kabar lagi dari pihak rumah sakit yang memberikan pelayanan medis atas dugaan gangguan psikis yang dialami Rusdi.

"Tunggu kabar lagi, saat ini Rusdi masih dirawat di RSJ Lawang" tegas Syamsudin.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads