Usai terbangun dari koma selama tiga hari, korban Tragedi Kanjuruhan, Cahayu Nur Dewata (15) tetiba tak ingat apapun. Ingatannya hanya pada tragisnya Tragedi Kanjuruhan yang pecah pada Sabtu (1/10) malam.
Pilu. Begitu lah yang dirasakan Cahayu. Ia tak menyangka otaknya hanya mengingat momen perih dan menyakitkan. Namun, suatu hari, teman Cahayu yang tiada saat Tragedi Kanjuruhan tetiba mendatanginya. Cahayu menyebut hal ini menjadi titik balik saat ingatannya kembali.
Bagaimana ceritanya?
detikJatim berkesempatan menemui Cahayu di rumahnya Jalan Pulau Galang Nomor 2, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Saat ini kondisinya membaik dan sudah bisa bergurau dengan temannya.
Ia bercerita sempat tidak ingat apapun saat menjalani perawatan selama sepekan di RSUD Kanjuruhan. Ingatannya baru kembali setelah pulang ke rumah.
"Saya koma tiga hari terus sadar dirawat dulu di RSUD sampai akhirnya pulang ke rumah. Tapi saat itu belum ingat apa-apa sampai dua hari baru mulai ingat," ujarnya, Sabtu (15/10/2022).
Cahayu mengaku ingatannya kembali usai bertemu salah satu teman yang berangkat bersamanya untuk menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya.
"Saat itu, saya mulai ingat ketika habis mandi sambil ngeringin rambut dari jendela temen saya cewek itu muncul dan bilang minta di doain. Saya jawab iya aja," kata dia.
Ketika didatangi temannya, Cahayu tidak mengetahui sebenarnya sahabatnya yang berinisial N itu telah meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan. Karena kebingungan dengan pesan yang disampaikan temannya itu, Cahayu lantas mendatangi ibunya dan menceritakannya.
"Aku nggak paham (pesan dari N) terus tanya ke mamaku 'ma mau N njaluk dungakno' (ma tadi N minta didoakan), nah akhirnya dikasih tahu sama mamaku kalau temenku ini sudah meninggal," terangnya.
Cahayu juga menceritakan, saat derbi Jatim, dirinya berangkat bersama dengan dua teman pria dan satu teman perempuannya. Mereka berangkat menggunakan dua sepeda motor.
Perjuangan Cahayu untuk pulih. Baca di halaman selanjutnya!
(hil/sun)