Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka Jatim Fest 2025 yang merupakan rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, di Exhibition Hall Grand City Convex Surabaya.
Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan peran strategis Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara, yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus simpul logistik kawasan timur Indonesia.
"Dengan posisi yang sangat strategis ini, Jawa Timur memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjaga sinergi antara wilayah barat dan timur Nusantara," ujar Khofifah di Surabaya, Kamis (2/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah menjelaskan, Jatim saat ini menjadi pusat distribusi logistik nasional. Pelabuhan Tanjung Perak melayani 21 dari 39 rute tol laut, ditopang oleh dua Kawasan Ekonomi Khusus, 13 kawasan industri termasuk satu Kawasan Industri Halal, tujuh bandara, 37 pelabuhan, dan 12 ruas jalan tol. Hampir 80% logistik 19 provinsi Indonesia Timur disuplai dari Jawa Timur.
Di bidang ekonomi, Jawa Timur mencatat PDRB Rp 3.168,3 Triliun pada 2024 dengan kontribusi terbesar kedua di Pulau Jawa. Lebih dari 60% pertumbuhan disumbang oleh koperasi dan UMKM, meski APBD provinsi hanya setara 1,13 persen dari PDRB.
Capaian investasi juga menunjukkan tren positif. Jawa Timur mencatat Rp 147,3 Triliun, tertinggi dalam satu dekade, menandakan kepercayaan investor sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan peluang bagi UMKM. Selain itu, dari delapan kali misi dagang Jawa Timur dengan provinsi lain, lima kali selalu menembus nilai transaksi di atas Rp 1 Triliun.
"Itu artinya perdagangan kita, jejaring kita mempunyai peluang yang luar biasa, yang sangat penting juga adalah sinergitas seluruh stakeholder khususnya forkopimda dalam menjaga keamanan dan kedamaian. Sehingga investor akan merasa nyaman dan damai ketika berinvestasi, inilah yang kita terus kolaborasikan di Jawa Timur," tegasnya.
Sejalan dengan capaian strategis tersebut, Khofifah meluncurkan Logo Hari Jadi ke-80 dan Batik Gerbang Baru Nusantara. Kedua simbol ini bukan sekadar elemen visual, tetapi representasi semangat Jawa Timur dalam menjaga budaya, mendorong inovasi, dan memperkuat daya saing daerah.
Logo Hari Jadi ke-80 lahir dari sayembara desain bertema 'Jatim Tangguh Terus Bertumbuh', yang diikuti 356 karya dari seluruh Jawa Timur.
Elemen-elemen logo mencerminkan identitas dan aspirasi provinsi: Reog sebagai kekuatan budaya, Keris sebagai kearifan, Gunung Bromo sebagai keteguhan, Laut sebagai penghubung antarbudaya, Padi sebagai simbol kesejahteraan, Rusa Bawen sebagai harmoni alam, serta kuliner Wingko Babat sebagai simbol keramahan. Semuanya berpadu dalam angka 80, menandakan usia provinsi sekaligus optimisme menyongsong masa depan.
"Saya sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat dan kreativitas anak muda. Logo ini bukan sekadar simbol visual, tetapi cerminan gotong royong, harmoni, dan optimisme Jawa Timur dalam menghadapi tantangan dan peluang ke depan," terang Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyerahkan hadiah lomba logo Hari Jadi ke-80 kepada para pemenang berupa uang pembinaan. Juara 1 menerima Rp 12.500.000, Juara 2 sebesar Rp 10.000.000, dan Juara 3 senilai Rp 7.500.000.
Di momen penting tersebut, juga diluncurkan Wastra Batik Gerbang Baru Nusantara yang merupakan motif kain batik karya Khofifah mengadaptasi kekayaan budaya, sejarah, dan alam Jawa Timur, mulai dari warisan Majapahit, keindahan laut, hingga flora-fauna khas daerah. Batik ini menjadi media mengekspresikan kebanggaan terhadap sejarah, budaya, dan masa depan provinsi.
Selain itu, Khofifah juga menyalurkan Program Kesejahteraan Rakyat (Prokesra) kepada 80 debitur Bank UMKM senilai Rp 4 Miliar dan dua debitur Bank Jatim sebesar Rp 6,6 Miliar.
Ada pula penyerahan penghargaan ajang Investment Awards 2025 yang terbagi dalam empat kategori: DPMPTSP Kabupaten/Kota terbaik, Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Usaha Kecil, sebagai apresiasi atas dukungan terhadap investasi di Jawa Timur.
Di akhir, Khofifah juga memberikan apresiasi kepada wajib pajak patuh melalui undian umroh. Sebanyak 16 orang terpilih akan diberangkatkan umroh ke Tanah Suci sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi nyata mereka dalam mendukung pembangunan daerah.
Sebagai informasi, gelaran Jatim Fest 2025 akan berlangsung selama lima hari, 1-5 Oktober 2025, menampilkan workshop, talkshow, lomba kreatif, hiburan musik, dan pameran ratusan booth UMKM. Acara ini membuka ruang bagi pengrajin lokal dan generasi muda mengekspresikan kreativitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Aftabuddin Rijaluzzaman, menjelaskan bahwa Jatim Fest 2025 dirancang bukan sekadar pameran, melainkan manifestasi semangat baru pascapandemi dan tantangan ekonomi global.
Jatim Fest 2025 menampilkan tiga sektor utama yang menjadi kekuatan ekonomi kreatif Jawa Timur: Wastra (tekstil tradisional), Makanan dan Minuman (Mamin) dan Heritage atau warisan budaya.
"Kami ingin menciptakan pengalaman pameran yang terbuka, komunikatif, dan edukatif," ujar Aftabuddin.
Untuk mendukung tujuan tersebut, pameran tahun ini menerapkan konsep open booth, menggantikan sekat-sekat kecil. Konsep ini memungkinkan pengunjung berinteraksi langsung dengan pelaku UMKM, mencicipi produk, dan memahami proses kreatif di baliknya, menjadikannya ruang interaksi bisnis, promosi, dan kolaborasi.
Dari total 466 pendaftar, hanya 98 UMKM yang lolos seleksi ketat oleh tim kurator independen. Seleksi ini didasarkan pada kualitas produk, kontinuitas produksi, dan keunikan lokalitas, memastikan peserta yang hadir adalah representasi UMKM Jatim yang siap bersaing secara global.
Selain pameran, Jatim Fest 2025 juga berfungsi sebagai Ruang Edukasi Ekonomi Rakyat. Pengunjung dapat mempelajari transformasi ide lokal menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi, sementara pelaku UMKM berkesempatan memperluas jaringan dengan investor, perbankan, dan mitra bisnis potensial.
Salah satu sorotan adalah Heritage Corner, yang memamerkan batik Madura, tenun Lamongan, dan kerajinan Banyuwangi dalam sentuhan modern. Jatim Fest 2025 muncul sebagai simbol optimisme baru, menandai tekad Jawa Timur, sebagai provinsi dengan kontribusi ekonomi terbesar kedua di Indonesia, untuk melangkah mantap menuju pusat ekonomi kreatif nasional.
"Kebangkitan ekonomi Jatim dimulai dari bawah, dari UMKM yang tangguh, berkarakter, dan berdaya saing global," pungkas Aftabuddin.
(auh/hil)