Tangis Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris pecah di hadapan awak media. Ia tampak emosional dan tak kuasa menyembunyikan kesedihannya saat memberi sambutan. Haris mengaku terpukul atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Diketahui, Haris telah ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan. Meski begitu, ia tak ditahan. Haris pun menggelar jumpa pers bersama manajemen Arema FC. Ia buka suara terkait penetapan dirinya sebagai tersangka pada tragedi yang merenggut 131 nyawa itu.
Haris hadir didampingi kuasanya hukumnya. Tak hanya itu turut hadir Manajer Arema FC Ali Rifki. Ia tampak emosional dan menangis saat memberi sambutan. Ia pun meminta maaf atas Tragedi Kanjuruhan karena tak telah membuat ratusan jiwa melayang.
"Saya mohon maaf kepada semua saudara-saudara Aremania dan Aremanita. Saya minta maaf kepada seluruh keluarga korban," ujar Haris, Jumat (7/10).
Saat menanggapi soal status tersangkanya, ia mengaku siap menerimanya. Bahkan, Haris menyebut dirinya ikhlas.
"Kalau saya dijadikan tersangka, saya siap menerima, saya ikhlas dan saya rida," imbuh Haris.
Menurutnya, ia menjadi Ketua Panpel bukan karena keinginannya sendiri. Namun, juga karena permintaan Aremania dan manajemen Arema FC.
"Saya jadi panpel itu karena panggilan jiwa, saya diminta aremania, saya diminta oleh manajemen," tutur Haris.
Dengan sesekali terisak, Haris menceritakan jika salah satu keponakannya juga menjadi korban meninggal.
"Saya sangat bersedih dengan peristiwa ini. Apalagi keponakan saya juga menjadi korban dalam tragedi ini," kata Haris.
Ketua Panpel Arema FC minta kandungan gas air mata diperiksa, baca halaman selanjutnya!
(hil/dte)