Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan duka bagi suporter Arema FC hingga keluarga korban. Duka ini diungkapkan para Aremania di Stadion Kanjuruhan. Mereka melampiaskan kesedihannya dalam berbagai coretan pada dinding.
Para Aremania ini kehilangan 131 'saudaranya' pasca-insiden yang berlangsung usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam. Duka ini tampak menyelimuti sejumlah sudut di Stadion Kanjuruhan, Malang.
detikJatim mengunjungi stadion yang menjadi saksi bisu tragedi ini. Di sana, ditemukan sejumlah vandalisme. Salah satu yang cukup menyayat hati yakni tulisan yang membandingkan antara gas air mata dengan air mata ibu. Mereka ingin menyampaikan pesan kehilangan para ibu akibat tragedi berdarah ini.
"GAS AIR MATA VS AIR MATA IBU!!!" coretan di salah satu pintu toko yang tertutup di area Stadion Kanjuruhan yang dilihat detikJatim, Rabu (5/10/2022).
Stadion ini biasanya diramaikan riuh yel-yel suporter yang menggema. Namun, Stadion Kanjuruhan kini sunyi. Setiap sudutnya terlihat muram. Sejumlah bunga ucapan duka berhias di beberapa titik. Bunga-bunga tersebut layu seperti hati para ibu yang kehilangan anaknya.
Ungkapan duka ini juga berisi makian kepada aparat kepolisian hingga panitia penyelenggara atau panpel. Mereka meminta insiden ini diusut tuntas.
Salah satunya di loket penjualan tiket. Di situ ada keterangan yang menulis jika tiket dijual Rp 250.000. Namun, tulisan tersebut disandingkan dengan tulisan bernada sindiran. "Tiket habis, korban banyak"
Coretan duka pada dinding stadion ini tampak hampir menyeluruh. Beragam kritik ini diekspresikan di dinding stadion usai tragedi yang menelan 131 nyawa tersebut. Salah satunya di dekat pintu utama.
"Revolusi PSSI!!!"
Coretan di gate yang jadi saksi bisu tewasnya ratusan suporter. Baca halaman selanjutnya!
(hil/fat)