Kericuhan terjadi di Jalan Tamansari, Kota Bandung, pasca aksi demonstrasi yang terjadi di Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (1/9) malam.
Massa dipukul mundur dari kawasan Gedung DPRD Jabar sekitar pukul 19.00 WIB karena ricuh, polisi melakukan penyisiran ke beberapa lokasi, salah satunya di kawasan Kampus UNISBA dan UNPAS yang ada di Jalan Tamansari.
Dari video yang beredar di media sosial (medsos), polisi menembakan gas air mata ke halaman kampus UNPAS dan dari video lainnya nampak kepanikan mahasiswa yang ada di dalam kawasan Kampus UNISBA saat menyaksikan polisi menembakan gas air mata ke lingkungan pendidikan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Woi kampus woi, kampus UNPAS, kampus UNPAS," kata salah satu pria yang ada di video tersebut.
Dari informasi pers mahasiswa UNISBA yakni Suara Mahasiswa, imbas kejadian ini sejumlah satpam kampus dan mahasiswa sesak nafas akibat gas air mata.
"Telah terjadi penyergapan oleh pihak aparat ke area kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA) Jl. Tamansari No. 1, Bandung pada Senin malam (1/9) Pukul 23.40 WIB. Insiden ini menyebabkan beberapa satpam dan korban lainnya terdampak oleh efek gas air mata yang ditembakkan," tulis keterangan postingan terbaru.
Baca juga: Pesan Aa Gym untuk Demonstran |
Dalam kejadian ini, LBH Bandung mengecam keras tindakan aparat penegak hukum yang menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah area kampus UNPAS Tamansari dan UNISBA.
"Kampus adalah ruang intelektual, bukan sasaran militeristik! Menyerang kampus berarti menyerang kebebasan akademik, demokrasi, dan hak konstitusional mahasiswa untuk menyuarakan pendapat. Negara harus tahu batas, dan hari ini, batas itu telah dilanggar secara terang-terangan. Kami tidak akan diam. Kekerasan tidak akan membungkam perlawanan," tulis keterangan di Instagram resminya.
(wip/yum)