KPU Kota Blitar menggelar simulasi penggunaan aplikasi Sirekap. Tujuannya, untuk meminimalisir kesalahan input data oleh operator maupun anggota KPPS saat perhitungan suara.
"Persiapan KPU Kota Blitar sudah 90 persen, karena masih terkendala penginstalan Sirekap. Ini karena aplikasinya hanya digunakan di ponsel android, dengan ketentuan versi. Jadi hari ini dilaksanakan simulasi penggunaan Sirekap," kata Ketua KPU Kota Blitar Rangga Bisma Aditya kepada detikJatim, Kamis (20/11/2024).
Rangga menyebut, ada sejumlah anggota atau petugas yang dilibatkan dalam simulasi Sirekap. Termasuk operator PPK dan PPS, hingga KPPS sebanyak 4 sampai 5 orang yang bertugas mengoperasikan Sirekap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara berjenjang mulai dari KPPS, PPS, dan PPK akan menguji penggunaan baik website Sirekap dan aplikasi Sirekap melalui handphone android. Yang jelas beberapa tahapan Pilkada ini kami gelar simulasi agar berjalan dengan lancar tanpa kendala," terangnya.
Menurut Rangga, kendala Sirekap pada Pemilu 2024 masih perlu diantisipasi saat pemungutan suara Pilkada, 27 November nanti. Salah satunya, yakni soal aritmatika Sirekap yang tidak menentu. Sehingga secara teks ini penulisan dan terbaca atau tidaknya data operator PPS dan KPPS perlu diperhatikan.
"Insyaallah sistem Sirekap saat ini sudah berbeda, mudah dipahami oleh teman-teman operator. Jadi ini kami simulasikan satu per satu, mulai dari masuk Sirekap sampai dengan memasukkan (input) data," jelasnya.
Rangga menambahkan, KPU Kota Blitar berharap di Pilkada maupun Pilwali Kota Blitar dapat berjalan lancar tanpa ada kesalahan input data, khususnya dalam penghitungan suara.
"Kami berharap seluruh petugas Sirekap tahu fungsinya dan penggunaannya. Kami juga telah berkoordinasi dengan Kominfo Kota Blitar untuk menambah kekuatan internet di sekitar TPS masing-masing, jadi ikut memudahkan operator Sirekap," jelasnya.
(hil/fat)