Paslon cagub nomor urut 02 Khofifah Indar Parawansa memilik gambar Lorjuk, yang membahas tentang subtema Perubahan Iklim. Ketiga paslon cagub pun perang solusi dalam mengatasi perubahan iklim di Jawa Timur.
Khofifah menyebut salah satu problem yang harus diatasi terkait perubahan iklim adalah berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam. Dan, karhutla adalah salah satu PR di Indonesia, termasuk Jawa Timur.
"Pemprov Jawa Timur telah berikhtiar melakukan aeroseeding, melakukan semaian bibit dari udara, artinya kita harus kerja sama dengan TNI atau dengan Perhutani," ucap Khofifah dalam segmen empat debat Pilgub Jatim, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paslon cagub nomor urut 03 Tri Rismaharini mengatakan, perubahan iklim mengakibatkan terjadinya beberapa bencana fisik maupun kemarau. Oleh karena itu, pemprov harus memastikan saat terjadi bencana hidrometeorologi yang cukup besar, bisa menjamin bahwa kawasan-kawasan rawan bencana aman dari longsor dan banjir.
Di kawasan rawan tersebut, lanjut Risma, bisa dikelola, bisa menanam kembali pohon-pohon untuk menjaga kelongsoran. Demikian pula dengan permukaan air laut yang naik akibat global warming. Ia mencontohkan wilayah Bangkalan sampai Sumenep, maka bisa dibuat tanggul.
Tanggul tersebut, lanjut Risma, juga bisa dimanfaatkan untuk jalan. Ke depannya, apabila jalan itu sudah bisa diakses, maka bisa membangun jalan itu untuk infrastruktur yang lebih ramah lingkungan seperti kereta api, karena angkutan ini lebih mudah dan lebih murah.
"Namun, saat ini belum bisa dilakukan karena kita harus damai dengan masyarakat yang menggunakan transportasi dengan kendaraan bermotor. Jadi, fokusnya saat ini bagaimana menekan kendaraan angkutan, bagaimana bisa menggunakan kendaraan lebih ramah lingkungan, karena itu mari kita semua menggunakan angkutan ramah lingkungan," katanya.
Khofifah sendiri memberikan solusi berkaitan dengan karhutla yang menurutnya menjadi PR setiap tahun yang dihadapi negara ini, termasuk Jawa Timur. Menurutnya, jika terjadi keterjalan tertentu seperti Arjuno, Argopuro, maupun Kelud, maka tidak mungkin menanam secara menyol.
"Dan, itu menjadi penting, bagaimana sesungguhnya kita mencari format melakukan inovasi untuk bisa memastikan bahwa hutan yang ada di gunung ini bisa kembali kita semai. Dan berikut lah mereka bisa menjadi bagian dari penyimpan air," ungkap Khofifah.
Bagaimana cara melakukan modifikasinya, maka semua elemen yang terkait dengan aeroseeding akan dilibatkan bersama, dan kami sudah melakukan itu selama tiga tahun berturut-turut, harapan kita kita semua akan menjaga hutan-hutan yang ada di gunung," sambungnya.
Sementara itu, paslon cagub nomor urut 01 Luluk Nur Hamidah mengatakan, perubahan iklim itu diakibatkan kebijakan yang keliru, juga sebuah sikap dan akhlak yang tidak tepat. Ia pun mengutip sebuah ayat, 'Kerusakan di darat dan lautan itu disebabkan tangan-tangan manusia'.
"Artinya, tidak ada takdir yang terkait dengan perubahan iklim, kecuali ada orang yang serakah, ada kebijakan yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting bagi kita sesuai dengan KemenLHK 12 Tahun 2024 Pasal 33, bahwa gubernur wajib menyusun target mitigasi provinsi," tutur Luluk.
"Oleh karena itu, Mbak Luluk dan Mas Lukman jika menjadi gubernur, ini akan menjadi program prioritas kita untuk memastikan bahwa perubahan iklim harus di dimitigasi dengan baik, sehingga kita bisa menyelamatkan agriculture kita, petani kita, nelayan kita, dan bisa mencegah banjir longsor dan sebagainya," pungkasnya.
Debat ketiga Pilgub Jatim 2024 mengangkat tema 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.
"Dari tema itu, kemudian di-break down menjadi 8 sub tema," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam saat konferensi pers di Grand City Surabaya, Minggu (17/11/2024).
Kedelapan sub tema itu, kata Nur Salam yakni Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi. Kemudian Infrastruktur Permukiman, Air Minum Bersih, dan Persampahan.
"Lalu, Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan. Pemerataan Konektivitas Antar Wllayah, Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang Terintegrasi, Perubahan Iklim, Pertambangan dan Komitmen Ekologis. Terakhir Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup," bebernya.
Simak pemberitaan seputar Pilkada Jatim dan ikuti live streaming di sini.
Debat cagub-cawagub Jatim dibagi menjadi enam segmen. Meliputi pemaparan visi-misi di segmen pertama, pendalaman visi-misi segmen kedua dan ketiga. Lalu, sesi tanya jawab pada segmen keempat dan kelima, kemudian closing statement pada segmen 6.
Adapun tujuh panelis dalam debat ketiga, yakni Prof Abdul Chalik (Ahli Politik Lokal dan Politik Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya. Prof Bayu Dwi Anggono (Ahli Hukum Tata Negara, Ilmu Perundang-Undangan) Universitas Jember, Dr. Suko Widodo (Ahli Media dan Komunikasi Publik) Universitas Airlangga.
Kemudian, Prof Andi Kurniawan (Ahli Teknologi Eko-Akuatik/Eskplorasi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan) Universitas Brawijaya, Zainul Aripin (Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat) Stikes Bahrul Ulum Tambakberas, Dr. Bambang Sigit Widodo (Ahli Kebijakan Pendidikan Berbasis Data Geospasial) Universitas Negeri Surabya dan Yuventia Prisca Diyanti Todalani Kalumbang (Ahli Filsafat Kritis dan Komunikasi Publik) Universitas Negeri Malang.
Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan. Yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul paslon nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi besar berisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan (PDIP) bersama Partai Hanura dan Partai Ummat.
(irb/iwd)