Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Emil Elestianto Dardak, mengadakan sarasehan bersama pemuda-pemudi Jember di Cafe Tebing TBS. Pertemuan ini berlangsung hangat.
Sarasehan bertajuk "Emil Dardak Ngobrol Karo Nom-Noman" ini digelar Senin (11/11/2024) malam.
Acara ini dihadiri sejumlah duta kampus, influencer, aktivis, komunitas baca, duta wisata, dan tokoh pemuda desa se-Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana semakin meriah ketika Emil menyanyikan dua lagu, salah satunya Risalah Hati dari band Dewa, yang akan dirilis video klipnya dua hari mendatang.
Pada kesempatan ini, Emil juga membahas keberhasilan Millenial Job Center (MJC) dalam lima tahun terakhir. Program MJC telah menciptakan lebih dari 10.000 proyek yang memberdayakan anak muda untuk berkontribusi terhadap kemajuan UMKM di Jawa Timur.
"Antara minat dan bakat itu juga harus terkait, dan penting untuk kita bisa menggali di antara keduanya," ujar Emil.
Muhamad Nur Purnamasidi, anggota Komisi X DPR RI, yang turut hadir dalam acara ini, mengungkapkan kekagumannya terhadap Emil. "Anak-anak muda banyak yang mengagumi Mas Emil, apalagi riwayat pendidikannya tidak kaleng-kaleng. Saya harap Mas Emil bisa memberikan motivasi bagi pemuda-pemuda di sini," ucapnya.
Purnamasidi juga menyoroti bahwa pendidikan tinggi tidak selalu menjamin masa depan yang cerah. Sehingga, bimbingan dari tokoh seperti Emil sangat dibutuhkan.
Emil Dardak juga mengangkat isu tantangan yang dihadapi oleh Gen Z dalam menentukan arah masa depan mereka. "Pendidikan bisa tidak sih menjamin masa depan? Inilah kegalauan yang sedang dihadapi oleh Gen Z," katanya.
Mantan Bupati Trenggalek ini menambahkan, perkembangan dunia yang cepat, terutama di bidang teknologi membuat ketidakpastian semakin tinggi. Emil mengajak para peserta untuk tetap semangat menempuh pendidikan meskipun sudah cukup berumur.
"Teman-teman nggak usah malu-malu untuk menempuh pendidikan, meskipun sudah cukup berumur. Karena saya aja masih mau belajar dan mengambil sekolah S1 jurusan planologi," katanya.
Acara ini pun menyoroti pentingnya perlindungan hukum bagi influencer, yang semakin banyak terjun dalam dunia digital namun sering kali belum memahami kompleksitas aturan yang berlaku. Emil menyebut perlunya pendampingan untuk menghadapi tantangan tersebut.
"Teman-teman influencer ternyata setelah kita banyak bertemu dan ngobrol, yaitu butuh bantuan mengenai perlindungan hukum," tuturnya.
(faa/hil)