Cabup nomor urut 1 Ipong Muchlissoni pernah menjabat sebagai bupati pada periode 2015-2020. Dia punya cara tersendiri dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Tercatat ada program penyelamatan lahan kritis dan mata air, program penanaman kembali, hingga berbagai kegiatan normalisasi. Demikian juga pembentukan kader lingkungan di berbagai desa/kelurahan hingga 22 bank sampah se-Ponorogo yang telah berhasil dibentuk dan dibina.
"Pemerintah selama ini bekerja dan bertanggung jawab atas banyak bidang, termasuk lingkungan hidup. Berbagai undang-undang mengamanatkan kita untuk tidak mengesampingkan kelestarian lingkungan di tengah banyaknya upaya pembangunan," tutur Ipong, Sabtu (12/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipong yang berpasangan dengan kader Gerindra, Segoro Luhur Kusumo Daru (Luhur) menerangkan bahwa selama kepemimpinannya, melalui Dinas Lingkungan Hidup, Pemkab Ponorogo terus berkomitmen mengawal pembangunan agar tidak membahayakan lingkungan.
"Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai program lingkungan hidup," terang Ipong.
Selain itu, pengelolaan bantuan teknologi energi terbarukan berupa digester biogas sebanyak 180 buah sejak 2016 juga dilakukan sebagai langkah inovatif.
"Selama 5 tahun, sebanyak 125 ribu bibit pohon sengon dan trembesi juga telah didistribusikan ke masyarakat untuk ditanam di sejumlah titik," kata Ipong.
Tahun 2020 lalu, kata Ipong, Pemkab Ponorogo meluncurkan Komunitas Gerak Warog atau Gerakan Reboisasi Alam Kehutanan dan Wilayah Air Rakyat Obah Gumerah. Gerakan ini mereboisasi hutan untuk menyelamatkan sumber mata air.
"Gerakan penghijauan dilakukan di kawasan hutan yang kritis, ini untuk memacu masyarakat turut menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penghijauan kelestarian lingkungan," pungkas Ipong.
(dpe/iwd)