.webp)
Cabup Ponorogo nomor urut 1, Ipong Muchlissoni sebelumnya pernah menjabat sebagai bupati pada periode 2015-2020. Ipong pun menorehkan sejumlah prestasi.
Salah satunya, penghargaan dari Pemprov Jatim, Ponorogo berhasil menyabet sebagai pemenang award Peduli Ketahanan Pangan tahun 2019. Penghargaan ini pada kategori bidang pengelolaan pertanian ramah lingkungan.
"Penghargaan tidak mungkin diberikan atas pencapaian yang biasa2 saja. Award Peduli Ketahanan Pangan yang diberikan oleh Pemprov Jatim tahun 2019 lalu adalah bukti bahwa pertanian kita terus berkembang maju. Salah satu faktor keunggulan Ponorogo yaitu pertanian yang ramah lingkungan," tutur Ipong, Rabu (9/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipong yang berpasangan dengan Segoro Luhur Kusumo Daru (Luhur) yang juga kader Gerindra ini menambahkan alasan pertanian harus ramah lingkungan karena tidak hanya mengejar untung semata. Namun juga harus menjaga kelestarian alam.
"Kenapa harus ramah lingkungan? Ini adalah jaman dimana kita tidak melulu mengutamakan keuntungan secara matematik. Perlahan kita juga harus mulai memperhatikan yang namanya 'environmental ethics'. Kita mengambil manfaat dari bumi, tapi kita juga harus menjaganya lestari," ungkap Ipong.
Disinggung soal pupuk subsidi yang terkadang langka, Ipong menerangkan hal itu merupakan kebijakan pusat. Pemerintah daerah hanya bisa mengajukan permohonan dalam keadaan darurat atau menyiapkan program sendiri agar tidak larut dalam ketergantungan dan ketahanan pertanian bisa menguat.
"Tahun 2017 dan sempat berjalan hingga akhir masa pemerintahan saya, ada program pupuk organik cair (POC) gratis turut mendukung meningkatnya nilai tukar petani (NTP) dari indeks 104,75 persen di 2015 menjadi 115,39 persen di 2019," imbuh Ipong.
Selain itu, hasil produktivitas persawahan padi meningkat setiap tahunnya dan bahkan surplus ratusan ribu ton. Hasilnya, tahun 2019 Ponorogo masuk 10 besar daerah dengan pertanian paling produktif di Jawa Timur. Ini menunjukkan komitmen dan konsistensi Ipong sebagai bupati untuk turut menjaga ketahanan pangan.
"Kita surplus ratusan ribu ton setiap tahunnya. Bahkan di 2019 kita masuk 10 besar daerah dengan pertanian paling produktif di Jawa Timur," pungkas Ipong.
(hil/iwd)
