Hitung-hitungan Pengamat Soal Peluang Risma dan Luluk Kejar Khofifah

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Hitung-hitungan Pengamat Soal Peluang Risma dan Luluk Kejar Khofifah

Firtian Ramadhani - detikJatim
Rabu, 02 Okt 2024 20:05 WIB
Srikandi Pilgub Jatim
Tiga Srikandi di Pilgub Jatim. (Foto: Dokumen detikJatim)
Surabaya -

Tiga Calon Gubernur Jatim yang akan berebut kursi Grahadi terus berupaya merebut hati masyarakat. Beberapa waktu lalu, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru Pilgub Jatim bertema 'Tiga Srikandi Berebut Grahadi'.

Melalui hasil survei itu, Khofifah-Emil masih jauh unggul dari 2 paslon lainnya. Elektabilitas Khofifah-Emil di angka 61,2% disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta 26%. Sedangkan Luluk-Lukman 2,2%. Ada 0,5% responden yang memilih golput dan 10,2% responden tidak menjawab.

Pengamat Politik Universitas Airlangga Kris Nugroho menilai unggulnya Khofifah di survei Indikator memang karena jaringan Khofifah-Emil cukup kuat. Ini mengacu pada kelompok pesantren, Muslimat-Fatayat, keagamaan, kelompok pengajian, dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau jaringan-jaringan itu yang dijadikan sumber kekuatan dari Khofifah-Emil, peluangnya sangat besar," ujar Kris Nugroho ketika dikonfirmasi detikJatim, Rabu, (2/10/2024).

Melihat elektabilitas Risma-Gus Hans 26%. Kris menilai perjalanan menuju pemilihan pada 27 November masih cukup jauh. Ia jelaskan Risma baru saja diperkenalkan, sehingga pendalaman pengaruh Risma masih belum kuat.

ADVERTISEMENT

"Elektabilitas 26% itu karena Risma baru saja dikenalkan di bulan-bulan ini. Tetapi, sisa 2 bulan ke depan masih bisa diperdalam dari kubu Risma. Misalnya mesin PDIP dipekerjakan secara efektif. Lalu, militansi jaringan PDIP juga sangat kuat. Selain itu, PDIP juga memiliki kader yang kokoh, kader yang loyal," tegasnya.

Peluang seperti ini, kata Kris, bisa dijadikan oleh Risma sebagai penguat mesin partai dalam mendongkrak elektabilitas. Dia juga menegaskan kampanye dari pasangan Risma-Gus Hans saat ini masih belum maksimal.

Sedangkan untuk Paslon Luluk-Lukmanul, Dosen Ilmu Politik Unair itu menilai sangat berat bagi pasangan calon yang diusung PKB itu. Apalagi, Luluk merupakan Anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah.

"Di Jatim masih belum kuat, berat untuk diperkenalkan walaupun ia berasal dari Jombang, kemudian pasangannya juga dari Lamongan (Lukman). Tetapi, kekuatan mesin elektoral PKB itu bisa dibilang lumayan kuat, sehingga harus bekerja all out," ungkapnya.

"Jaringan-jaringan PKB juga perlu dilihat, apakah mereka sudah legowo mendukung Luluk-Lukman. Ini masalahnya, jaringan PKB tidak sekedar kader, ranting-ranting itu juga penting. Bagaimana PKB juga mampu menggaet ulama serta kemampuan untuk menggerakkan secara organisasi itu mampu nggak diraih PKB," tandasnya.




(dpe/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads