Pasangan Junaedi Malik dan Chusnun Amin optimis mendapatkan rekomendasi PKB untuk maju di Pilwali Mojokerto 2024. Mereka ingin menggagalkan pasangan tunggal agar masyarakat mempunyai pilihan.
Sejak awal, Petahana Ika Puspitasari atau Ning Ita berupaya menjadi paslon tunggal di Pilwali Mojokerto 2024. Ia menggandeng Rektor Universitas Islam Majapahit (UNIM), Rachman Sidharta Arisandi atau Andi.
Pasangan Ning Ita-Andi memborong rekomendasi 8 parpol parlemen yang menguasai 21 dari 25 kursi DPRD Kota Mojokerto periode 2024-2029. Yaitu PDIP, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, PAN, PPP, Partai NasDem dan Partai Golkar. Belum lagi partai nonparlemen juga ikut mengusungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praktis tersisa PKB yang mendapatkan 4 kursi DPRD Kota Mojokerto pada Pemilu 2024. Beruntung putusan Mahkamah Konstitusi nomor 60/PUU-XXII/2024 pada 20 Agustus 2024 mengubah syarat minimal dukungan parpol. Sehingga PKB yang mendapatkan 12.645 suara atau 14,3% dari total 87.816 suara sah bisa mengusung paslon sendiri.
Junaedi menjelaskan, pihaknya menanti rekomendasi dari PKB. Menurutnya, saat ini, rekomendasi untuk pasangan Junaedi-Amin sedang diproses di DPP PKB. Karena waktu pendaftaran yang kian mepet, ia belum sempat melirik partai lain, nonparlemen sekali pun.
"Tinggal proses administrasi rekomnya di DPP. Kami usahakan turun hari ini. Kalau ada partai lain gabung, kami terbuka. Tapi dengan waktu yang terbatas, kami fokus ke partai kami sendiri," jelasnya kepada wartawan di kantor DPRD Kota Mojokerto, Selasa (27/8/2024).
Junaedi merupakan Ketua DPC PKB Kota Mojokerto dan Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto periode 2019-2024. Ia memutuskan menggandeng Amin yang notabene mantan komisioner KPU Kota Mojokerto. Mereka ingin membangun kota dengan 3 kecamatan ini menjadi lebih kuat dan bermartabat.
"Pertimbangannya kompetensi dan integritasnya bagus, pengalaman organisasinya panjang, ketokohannya juga baik. Yang penting niat awalnya sama dengan saya, ibadah membenahi kota ke arah lebih baik dengan kebijakan yang konkret dan bermanfaat untuk rakyat," terangnya.
Hanya diusung PKB tak membuat Junaedi gentar dengan koalisi gemuk yang dibangun Ning Ita-Andi. Ia mengklaim partai pengusungnya lebih gemuk karena berkoalisi dengan rakyat. Terlepas dari partai pengusung, majunya pasangan Junaedi-Amin setidaknya bakal menggagalkan paslon tunggal di Pilwali Mojokerto 2024.
"Otomatis ada pasangan lebih dari satu biar masyarakat memilih. Demokrasi kan masyarakat berhak memilih. Kalau tunggal kan bukan demokrasi namanya. Kami akan adu visi dan misi, insyaallah masyarakat bisa menentukan pilihannya dengan nurani," ujarnya.
Karena masih menunggu rekomendasi dari PKB, tambah Junaedi, pasangan Junaedi-Amin bakal mendaftar ke KPU Kota Mojokerto pada hari terakhir. "Kami rencanakan Kamis (29/8). Karena kami butuh persiapan dulu terkait berkas dan sebagainya," tandasnya.
(abq/iwd)