Pemilik warung sate kuda Depot 12 di Ponorogo, Putut Wibisono punya cara tersendiri saat menyembelih kuda. Putut menyebut, saat menyembelih ia harus mengikuti serat daging agar daging kuda yang dihasilkan tidak bau dan empuk.
"Jadi harus ikut seratnya, kalau tidak, bakalan susah memotongnya, juga baunya. Kayak kambing juga kan ada triknya," terang Putut kepada detikJatim, Rabu (28/9/2022).
Putut menerangkan, dagingnya pun harus direndam air nanas terlebih dahulu agar empuk. Cara ini diyakini Putut, mampu menghilangkan bau khas daging kuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi air nanas itu selain mengempukkan daging, juga bisa mengurangi bau khas daging kuda," ujar Putut.
Saat proses menyembelih kuda, Putut dibantu dua orang rekannya. Putut punya tempat sendiri untuk menyembelih kuda.
"Saya dibantu dua orang, total tiga orang sama saya. Di rumah saya yang lain ada penyembelihan kuda," imbuh Putut.
Baca juga: Asal-usul Sate Ponorogo hingga Resepnya |
Proses penyembelihan pada dasarnya sama dengan penyembelihan sapi atau kambing. Caranya, kaki kuda diikat kemudian ditarik dan disembelih.
"Tapi saat memotong harus sesuai serat daging, supaya tidak bau dan mudah dipotong. Sebab, daging kuda lebih keras dibanding sapi ataupun kambing," kata Putut.
Putut sendiri sudah 15 tahun bergelut di usaha kuliner daging kuda. Sejak awal merintis, dia ingin punya warung yang menyajikan makanan unik. Akhirnya dipilih lah daging kuda.
"Kuda kan jarang, jadi unik sendiri. Sejak tahun 2007 sampai sekarang saya masih bertahan dengan kuliner sate kuda," pungkas Putut.
(hil/dte)