Ini Alasan Depot Asmuni Tetap Buka Meski Omzetnya Cuma Rp 10 Ribu per Hari

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 13 Mei 2022 14:49 WIB
Pop art gambar Asmuni di depan Warung Ruja Cingur'e Asmuni di Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Omzet Warung Rujak Cingur'e Asmuni kadang-kadang hanya Rp 10 ribu per hari. Bahkan, depot legendaris itu juga pernah tidak dikunjungi satu orang pun, alias tidak mendapat pemasukan sama sekali. Meski begitu, rumah makan itu masih tetap buka.

Warung Rujak Cingur'e Asmuni pertama kali didirikan istri Asmuni, Antina (82), di Jakarta sekitar 1984 silam. Ibu anak satu itu mengembangkan bisnisnya ke Mojokerto dengan membuka rumah makan yang sama di jalan arteri Dusun/Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan sekitar 1993 silam.

Sop buntut, rawon, soto daging, dan rujak cingur menjadi menu andalan depot milik anggota grup lawak legendaris Srimulat itu. Saking ramainya pembeli, omzet hariannya paling sedikit Rp 2 juta sebelum krisis moneter 1998. Lalu sekitar 2000-an, pamornya mulai meredup.

Saat ini omzet Warung Rujak Cingure Asmuni kadang kala hanya Rp 10 ribu per hari dari penjualan kopi saja. Bahkan kerap kali tidak ada seorang pun pembeli. Tapi warung itu tetap buka dan tetap sedia melayani pengunjung setiap harinya mulai pukul 08.00-22.00 WIB.

Lantas kenapa para Antina dan juga putrinya tunggalnya Astria tetap mempertahankan depot tersebut? Ada alasan sederhana yang membuat para pengelolanya bertahan di tengah situasi 'hil yang mustahal' seperti kata Almarhum Asmuni.

"Karena ibu saya suka memasak. Hobinya memasak. Pertama kali ngeyel buka warung, ya, karena suka masak. Kalau warung ini tutup, ibu saya tidak bisa menyalurkan hobinya lagi," kata Astria kepada detikJatim, Jumat (13/5/2022).

Ibu tiga anak itu menjelaskan, banyak faktor yang meredupkan pamor Warung Rujak Cingur'e Asmuni. Mulai dari median jalan di jalur arteri Mojokerto, banyaknya pujasera baru, adanya jalan tol, hingga Pandemi COVID-19.

e Asmuni di Mojokerto yang sepi tergerus tol" title="Depot Asmuni Warung Rujak Cingur'e Asmuni di Mojokerto yang sepi tergerus tol" class="p_img_zoomin" />Depot Asmuni Warung Rujak Cingur'e Asmuni di Mojokerto yang sepi tergerus tol (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Namun, Astria enggan pasrah dengan keadaan. Perempuan kelahiran Surabaya itu memutar otak agar warung yang membawa nama besar mendiang ayahnya itu tetap eksis. Salah satunya dengan berupaya memasukkan menu di warung itu ke marketplace dan aplikasi layanan antar.

"Kami sudah berupaya memasukkan, tapi tidak bisa. Pakai KTP saya, KTP ibu, KTP suami, pakai PT ibu saya juga tak bisa. Sampai berulang kali kirim email statusnya sedang diproses, sampai sekarang tidak bisa," jelasnya.

Sampai saat ini, Warung Rujak Cingure Asmuni dikelola Astria bersama ibunya. Ia dibantu dua anaknya dan istri anggota Srimulat, Wadino Bandempo yang selama ini tinggal bersamanya. Sedangkan putri keduanya sudah bekerja menjadi pramugari.

Astria sempat berpikir mengubah konsep Warung Rujak Cingure Asmuni itu lebih kekinian. Yakni dengan menambahkan fasilitas book cafe, free wifi, persewaan laptop seperti warnet, atau tv besar untuk nonton bareng.

Menu yang disajikan juga ditambah makanan kekinian seperti tahu krispi dan tahu telor dengan tetap mempertahankan menu lama. Sehingga para pemuda bisa nongkrong di warungnya. Dia juga berangan-angan, ada pilihan menu murah meriah lain yang bisa disajikan.

"Tapi ibu saya mengira kalau anak-anak yang nongkrong itu anak nakal. Sehingga ide-ide saya selalu dimentahkan. Namun, saya tidak menyalahkan ibu saya, namanya juga orang tua," katanya.



Simak Video "Video: Nikmati Sensasi Pantai Buatan di Ketinggian 1.300 Mdpl Mojokerto"

(dpe/dte)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork