Medali Emas berhasil disumbangkan oleh 5 siswa SMAN 2 Surabaya di kancah international melalui Korea International Youth Olimpiad 4i 2024. Kejuaraan ini digelar pada 4 - 6 Agustus 2024 di AT center Seoul, Korea Selatan.
Lima siswa berprestasi itu adalah Fazil Sabilarrasyad, Muhammad Rezqy Agung, β Hernawan Santosa, Muhammad Thufail Addausy dan Razzaqi Noor Radhitya.
Pada ajang ini, mereka membawa karya inovasi yang disebut RoboVital. Yakni, rancangan robot hasil pengembangan dari karya inovasi Elderly Monitoring System With Artificial Intelligence (EMS-AI) yang sebelumnya pernah dibuat. Karya ini merupakan sistem monitoring untuk mengawasi orang tua yang hidup mandiri tanpa keluarga pendamping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengembangan terbaru, Ketua Tim SMAN 2, Muhammad Rezqy Agung mengatakan tim menambahkan beberapa fitur seperti deteksi jantung dan deteksi pernafasan tanpa alat yang melekat di tubuh lansia tersebut.
"Alat ini akan memudahkan keluarga atau anak untuk memantau kesehatan lansia. Ada notifikasi yang nantinya diterima anggota keluarga jika terjadi peningkatan pernafasan atau hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Berkat inovasi ini, Rezqy dan tim berhasil meraih nilai tertinggi Highest Score dan sukses membawa Medali Emas.
Di samping itu, RoboVital juga berhasil meraih Special Award diantaranya dari Hongkong Special Award (Mr.LAU SAI CHONG/ Hongkong Yan Chai STEAM Faire Executive Committee) dan Special Award Korea International Youth Olympiad 4i 2024 ( President Seong Keun Kim/Pohang University of Science and Technology)
Sebagai informasi, sebelumnya Rezqy dan tim juga sempat membuat inovasi EMS-AI dan berhasil membawa medali perak kategori Medical and Internet of Things ( IOT) dari National Research Council of Thailand (NRCT). Tim SMADA juga mendapatkan penghargaan berupa special award dari Medical University of Lodz Polandia.
EMS-AI sendiri dirancang untuk pengawasan orang tua yang terhubung dengan aplikasi sehingga kegiatan mereka di rumah dapat dimonitor dari jarak jauh. Sistem pengawasan ini tetap mengedepankan privasi orang tua dengan tidak memasang kamera pengawas atau CCTV.
Untuk menciptakan sistem ini, Rezqy bersama timnya membuat perangkat dengan empat sensor khusus. Di antaranya ialah sensor gerak, sensor suhu, sensor pintu dan sensor detak jantung. Sensor tersebut membaca data aktifitas orang tua di rumah. Dari data yang tersimpan di data base, sistem AI mengelolanya sebagai kebiasaan rutin orang tua.
Berdasarkan data kebiasaan tersebut, sensor akan merespon jika orang tua melakukan kebiasaan yang berbeda. Misalnya kebiasaan tidur orang tua yang sehari-hari dilakukan mulai pukul 22.00. Jika lebih dari 22.00 orang tua belum istirahat di kamar maka sistem akan mengirimkan notifikasi ke keluarga yang memegang aplikasi sistem monitoring.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai mengapresiasi prestasi yang ditorehkan siswa SMA 2 Surabaya ini. Menurut Aries, inovasi yang ditorehkan para siswa ini patut dibanggakan.
Sebab, mereka bersaing dengan peserta dari ratusan project dari berbagai negara seperti Malaysia, Hongkong, China, Korea, Thailand, Vietnam, Brazil, USA yang tak bisa diremehkan.
"Selamat saya ucapkan untuk anak-anakku, kerja keras kalian, dan karya inovatif kalian, Alhamdulillah membawa nama Indonesia khususnya Jawa Timur di kancah international. Terus cetak prestasi sebanyak-banyaknya. Dan asah terus potensi kalian jika memang tertarik di bidang teknologi atau robotik," kata Aries dalam keterangannya, Minggu (11/8/2024).
Pj Wali Kota Batu ini juga berpesan agar ilmu dan pengalaman Rezqy beserta tim terus ditularkan kepada teman sebayanya. Agar prestasi terus ditorehkan.
"Tidak mudah merebut medali emas dengan jumlah peserta yang juga potensial juara dari berbagai negara. Saya apresiasi kerja keras tim SMADA sehingga mencatatkan prestasi membanggakan ini," tambah Aries.
(faa/iwd)