Blitar -
Orang-orang yang berada di dalam komunitas biasanya memiliki kesamaan hobi. Satu yang lebih penting adalah kesamaan pemikiran, sehingga mereka yang aktif berkegiatan dalam komunitas bisa saling bertukar pikiran. Seperti halnya Komunitas Volkswagen (VW) Blitar.
Hal itulah yang membuat Gondo Suparno berinisiatif membentuk Komunitas VW Blitar pada 2004. Tak dia sangka ternyata peminat mobil VW di Blitar cukup banyak dan memiliki semangat masing-masing dalam mengoleksi VW.
Gondo sendiri mengaku sudah menyukai mobil VW sejak masih SMA, sekitar tahun 1981. Tidak hanya suka, sejak SMA itu dirinya sudah memimpikan untuk memiliki VW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau suka VW ini sudah sejak SMA. Dari SMA itu saya sudah bermimpi ingin punya mobil VW," ujar Gondo kepada detikJatim, Rabu (1/11/2023).
Beranggotakan Puluhan Kolektor VW
Gondo foto bersama Khofifah dengan latar mobil VW unik koleksi Komunitas VW Blitar di Parade VW Sumpah Pemuda 2023. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim) |
Sejak berdiri 19 tahun silam, anggota Komunitas VW Blitar datang dan pergi. Kini yang masih bertahan di komunitas itu jumlahnya kurang lebih 30 orang. Namun, yang aktif dalam berbagai kegiatan dan saling tukar pikiran hanya separuhnya.
"Namanya komunitas, pasti ada naik turunnya kalau jumlah anggotanya. Tapi sampai saat ini masih ada sekitar 15 orang yang aktif. Tidak masalah, yang penting masih bisa bersilaturahmi," katanya.
Pria yang merupakan warga Kecamatan Talun, Blitar itu menyatakan selama 19 tahun perjalanan komunitas, berbagai kegiatan seperti touring dan event sosial telah digelar. Bahkan kegiatan rutinan itu sempat digelar setiap setahun sekali.
Pernah Pecahkan Rekor MURI
Beberapa di antara event besar yang telah digelar komunitas ini adalah khitan massal di dalam 100 unit mobil VW Combi yang datang dari berbagai daerah tidak hanya di Blitar pada 2006. Setahun kemudian, event donor darah terbanyak melibatkan 780 mobil VW se-Indonesia.
"Dua-duanya dapat rekor MURI. Itu event besar se-Jawa Bali, bahkan nasional," ujarnya.
Pandemi Covid-19 telah membuat semuanya berubah. Komunitas VW di Blitar vakum selama kurang lebih dua tahun terakhir. Pembatasan tatap muka benar-benar menjadi kendala bagi anggota komunitas yang lebih suka bertukar pikiran secara tatap muka itu.
Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.
Momen kebangkitan. Baca di halaman selanjutnya.
Hingga tiba momen Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023. Momen persatuan itu menjadi semangat bagi Gondo sebagai Ketua Komunitas VW Blitar untuk kembali mempersatukan anggotanya.
Mereka kembali bertemu, berkumpul, dan merencanakan sebuah event akbar yang melibatkan lebih banyak kolektor VW. Mereka pun menyepakati event Parade Volkswagen Sumpah Pemuda se-Jawa Bali.
"Betul, adanya event kemarin itu akhirnya kami bisa reborn dan kembali silaturahmi serta kembali mengenalkan komunitas kami. Kami mengambil semangat persatuan Sumpah Pemuda untuk mempersatukan kembali anggota komunitas ini," sambungnya.
Diberangkatkan Gubernur Jatim
Dalam Parade Volkswagen Sumpah Pemuda se-Jawa Bali pada Sabtu (28/10) total sebanyak 230 unit mobil VW yang mengikuti parade diberangkatkan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dari total unit itu ada 20 unit mobil VW koleksi anggota VW Blitar yang turut berpartisipasi.
Dari seluruh unit yang tampil, ada 3 unit mobil yang dipilih untuk dipamerkan di atas karpet merah halaman Istana Gebang Kota Blitar. Ketiga mobil itu adalah mobil VW jenis kodok yang memiliki kesan klasik.
"Harapan kami anggota komunitas bisa semakin solid dan bisa segera membuat event nasional lebih besar. Jadi komunitas ini bisa lebih dikenal orang banyak,"pungkasnya.
Mobil VW koleksi Komunitas VW Blitar yang turut serta dalam Parade VW Sumpah Pemuda 2023. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim) |
Ragam Koleksi VW
Secara umum, anggota komunitas VW Blitar merupakan kolektor yang rata-rata memiliki lebih dari satu unit mobil VW. Koleksi mobil mereka pun beragam, ada yang keluaran tahun 1970 dan 1980-an. Jenisnya pun bervariasi, mulai dari VW kodok, Safari, juga VW Combi.
"Kalau saya punya enam unit, paling tua mobil kodok 1961 itu pertama kali saya beli. Harganya masih Rp 16 juta waktu itu. Kalau di komunitas, semakin tua (keluaran mobil) nilainya semakin tinggi," terangnya.
Komunitas VW Blitar ini memiliki anggota yang cukup lengkap. Di antara mereka bahkan ada mekanik yang memang sudah berpengalaman melakukan perbaikan mobil, khususnya VW jenis apapun.
Setidaknya ada 3 orang mekanik di dalam komunitas itu yang bersedia memberikan jasa perawatan mobil VW sehingga para anggota komunitas yang membutuhkan perbaikan ataupun spare part semakin dimudahkan.
Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.