Cara Pemkab Gresik Atasi Banjir: Sediakan Pompa Air-Bangun Kolam Retensi

Cara Pemkab Gresik Atasi Banjir: Sediakan Pompa Air-Bangun Kolam Retensi

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 23 Feb 2023 19:54 WIB
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani cek lokasi banjir
Foto: dok. Pemkab Gresik
Gresik - Hujan deras turun di beberapa wilayah Jawa Timur membuat air Kali Lamong, Gresik meluap. Akibatnya, sebanyak 23 desa dari terendam banjir. Salah satunya Desa Morowudi, Cerme, Gresik.

Dengan membawa bantuan, Pemerintah Kabupaten Gresik bersama Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik mendatangi lokasi banjir di Desa Morowudi, Cerme, Gresik. Di sana genangan air dari luapan Kali Lamong sudah merendam rumah, jalan hingga sekolah selama 4 hari.

"Ada sekitar 5 Kecamatan yang terdampak banjir akibat luapan Kali Lamong. Ini sangat memprihatinkan ya, apalagi ini sudah hampir 5 hari air tak juga surut," kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani di lokasi banjir, Kamis (23/2/2023).

Menurut Gus Yani, panggilan akrab Buapti Gresik, sulitnya genangan air luapan Kali Lamong surut ada beberapa faktor. Selain curah hujan yang tinggi, letak geografis Desa Morowudi memiliki elevasi yang rendah.

"Memang dari data BMKG intensitas hujan beberapa hari ini cukup tinggi. Selain intensitas hujan yang tinggi, Desa Morowudi yang memiliki kondisi elevasi rendah, di mana tiap tahunnya akan menjadi titik kerawanan banjir," kata Gus Yani.

Untuk itu, Pemkab Gresik bekerja sama dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk mendatangkan mobil pompa air berkapasitas besar. Mobil tersebut, diterjunkan untuk memompa air agar banjir cepat surut.

"Kita sudah ajak BBWS untuk memompa pakai mobil pompa air milik BBWS yang berkapasitas besar. Sudah dari kemarin memompa, mudah-mudahan cepat surut," kata Gus Yani.

Gus Yani menambahkan meski normalisasi sudah dua tahun dilakukan, pihaknya akan terus berupaya menangani banjir. Salah satunya dengan membangun kolam retensi.

"Tanggul ini kan jangka pendek, nanti kita akan membangun kolam retensi. Dimana kita akan siapkan pintu air, ketika air sudah hampir rata dengan tanggul, maka pintu tersebut akan dibuka. Kemudian air bisa mengalir ke kolam retensi," imbuhnya.

Untuk itu, kebutuhan terkait kolam-kolam retensi atau penampungan air akan direncanakan pembangunannya pada tahun depan. Pihaknya, sudah memetakan titik elevasi terendah untuk pembangunan kolam retensi.

"Masing-masing kolam kita akan siapkan lahan seluas 5 hektare. Kita sudah petakan, dan ada beberapa tanah milik pemkab. Nantinya kita akan bangun kolam retensi di beberapa kecamatan yang memiliki problematika banjir," tutup Gus Yani.

Selain memantau lokasi banjir, dalam kesempatan itu, Gus Yani juga mendatangi korban terdampak banjir. Ia pun bersama forkopim tiga pilar memberikan bantuan.


(prf/ega)


Hide Ads