Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan lahan seluas 1.300 meter persegi untuk membuat kolam retensi demi menangani banjir di Underpass Simpang Joglo. Menteri PU, Dody Hanggodo, meninjau langsung lokasi yang akan digunakan sebagai kolam retensi.
"Itu udah dibikinin program oleh balai jalan, itu progam balai jalan kan ya, tapi karena banjir itu ada terkait masalah drainase dan seterusnya, tim sumber daya air juga turun," katanya, Jumat (7/2/2025).
Dody menyebut lokasi kolam retensi menggunakan lahan milik Kodam IV Diponegoro. Ia mengatakan saat masih dalam dalam diskusi mengenai status lahan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini lagi diskusi seperti apa, apa mau kita ganti tanahnya, apa mau kita bangunkan. Kita lagi menunggu keputusan dari Kodam IV maunya seperti apa," bebernya.
Ia mengatakan rencana eksekusi masih menunggu keputusan dari Kodam IV.
"Kalau beliau berkenan kita berikan tempat lain, ya nanti kita carikan. Kita butuh bawah tanahnya, kita keruk, kita bikin kolam gitu, atasnya bisa dipakai," terangnya.
Dody menyebut jika kolam retensi ini sudah jadi, diharapkan bisa mengatasi banjir yang kerap terjadi di Kampung Sambirejo, Banjarsari.
"Harapannya kolam retensi jadi, banjir diatasi. Sementara waktu pompa-pompa besar ada di situ," jelasnya.
Ia menegaskan penanganan banjir merupakan salah satu proyek besar yang akan harus diselesaikan. Dia mengaku baru akan melapor ke Presiden Prabowo Subianto jika proyek sudah tuntas.
"Itu proyek besar yang harus kita selesaikan sebelum saya matur ke Pak Presiden, malu kalau pas diresmikan banjir," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Sambirejo, Banjarsari, Solo mengeluhkan soal banjir pada Senin (27/1) lalu. Sebelumnya banjir juga sempat terjadi di kampung tersebut.
Ketua RW 01, Sambirejo, Agus Setyo Utomo mengatakan air mulai masuk ke dalam rumah sejak pukul 15.30 WIB. Sedangkan hujan mulai turun sekira pukul 15.00 WIB.
"Hujan jam 3 sore. Air mulai masuk rumah jam setengah 4 sore tadi," katanya dihubungi detikJateng, Senin (27/1).
(ams/dil)