Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan Surabaya Bergerak dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022 lalu. Gerakan sosial yang diinisiasi Pemkot bersama unsur pentahelix ini bertujuan menghidupkan kembali semangat gotong-royong warga dalam menjaga kotanya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkap gerakan sosial ini merupakan bentuk kesukarelaan dan inisiatif para pemangku wilayah yang diawali dengan kerja bakti bersama membersihkan lingkungan. Gerakan ini juga bisa dilanjutkan ke aktivitas lain yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga Surabaya dalam keberagaman.
Melalui program tersebut, Eri ingin mengubah paradigma dengan mengajak pemerintah dan seluruh elemen berkolaborasi membuat sebuah kota menjadi luar bisa. Seperti halnya dahulu ketika seluruh suku, ras, dan agama di Surabaya berjuang dan gotong-royong bersama dalam merebut kemerdekaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah yang kita lakukan sekarang, bagaimana membangun kebersamaan di Kota Surabaya dengan gotong-royong dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Eri dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11/2022).
Menurutnya, tidak akan ada kota yang mampu meraih kebahagiaan apabila semua persoalan hanya digantungkan kepada pemerintah. Misalnya, masalah genangan atau banjir tidak akan bisa selesai jika warganya abai terhadap lingkungan.
"Karena itu ada Surabaya Bergerak, bagaimana seluruh RT/RW perkampungan termasuk pemerintah, turut bersama-sama menjaga lingkungan dan kebersihan," tambahnya.
Dengan menghidupkan kembali tradisi gotong-royong, pria yang akrab disapa Cak Eri ini mengajak seluruh warga peduli terhadap kebersihan saluran dan lingkungan. Ia menyadari betul upaya yang dilakukan pemkot dalam mengatasi persoalan lingkungan tak akan bisa sempurna tanpa ada dukungan dan keterlibatan warga.
"Karena itu saya butuh seluruh warga Kota Surabaya untuk menjadi bagian dalam pembangunan ini. Insyaallah Surabaya akan menjadi lingkungan yang nyaman dan bersih serta terbebas dari penyakit," harapnya.
Antusiasme Warga pada Gerakan Surabaya Bergerak
Pasca peluncuran program pada Kamis (10/11), para pemangku kepentingan di wilayah RT/RW mulai berbondong-bondong mendaftar program Surabaya Bergerak. Melalui laman situs https://bergerak.surabaya.go.id, mereka bisa menginformasikan kapan dan di mana kerja bakti akan dilaksanakan.
Pemkot mencatat ada sekitar 101 RT/RW yang telah mengikuti program Surabaya Bergerak pada Minggu, (13/11). Salah satunya, warga di wilayah RW 03 Kelurahan Pacarkeling, Kecamatan Tambaksari Surabaya. Setidaknya ada tiga dari enam RT di wilayah RW 03 yang melaksanakan kerja bakti bersama pada pekan pertama pelaksanaan.
"Kerja bakti kita laksanakan di wilayah RT 03, 04 dan 05 mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.45 WIB. Alhamdulillah tiga RT ini memang saya gerakkan, karena yang fokus di situ, terutama RT 05 supaya aliran air tidak macet ke Jalan Jagiran," kata Ketua RW 03, Kelurahan Pacarkeling, Kecamatan Tambaksari Surabaya, Dodi Kristiono.
Menurut Dodi, kerja bakti di wilayah RW 03 Pacarkeling difokuskan pada pembersihan saluran dan barang-barang bekas untuk mencegah banjir sekaligus memberantas timbulnya nyamuk DBD (Demam Berdarah Dengue).
"Alhamdulillah Jagiran sekarang tidak begitu banjir setelah dilakukan pengerukan oleh pemkot beberapa waktu lalu," tutur Dodi.
Dodi mengaku optimistis di pekan selanjutnya akan lebih banyak warga wilayahnya mengikuti kerja bakti bersama dalam program Surabaya Bergerak ini. Ia pun sepakat dengan langkah pemkot dalam upaya menggerakkan warga agar lebih peduli terhadap lingkungannya.
"Ini sangat bagus jika dilanjutkan rutin, supaya warga juga menyadari dan ada inisiatif untuk rasa saling memiliki lingkungannya," ujarnya.
Dodi mengatakan dirinya kagum dengan kecepatan jajaran pemkot dalam mendukung pengangkutan limbah sampah hasil kerja bakti warga. Sebelumnya, ungkap Dodi, sampah hasil kerja bakti warga bisa sampai satu minggu baru diangkut.
"Ini suatu kejutan, hasil kerja bakti langsung diangkuti semua, jadi tidak menumpuk. Makanya ini saya terima kasih betul kepada pemkot dan sangat mendukung program ini. Semoga kerja bakti ini bisa rutin dan berlanjut," terangnya.
Selain wilayah Pacarkeling, kerja bakti perdana dalam program Surabaya Bergerak juga dilaksanakan warga di RT 03 RW 07 Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan. Fokusnya hampir sama, yakni warga bergotong-royong membersihkan saluran dan pengecatan.
"Alhamdulillah hasil kerja bakti langsung diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup," kata Ketua RT 03 RW 07 Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan Surabaya, Puguh Kusratno.
Puguh mengungkapkan pihaknya tertarik mendaftar program Surabaya Bergerak setelah mendengarkan informasi dari siaran radio. Ia pun lantas mengajak warganya untuk mendaftar program tersebut.
"Menurut saya program Surabaya Bergerak ini sangat membantu sekali. Karena kita juga dibantu pemkot untuk karung dan pengangkutannya juga sangat cepat," ujar Puguh.
Puguh mengaku selama hampir satu tahun lebih tidak menggelar kerja bakti bersama dengan warga karena situasi pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, ketika mendapat informasi terkait program Surabaya Bergerak, ia berinisiatif untuk segera mendaftar.
"Warga sangat antusias semua, senang diadakan kerja bakti karena sudah lama tidak mengadakan. Saya juga sangat kaget, hasil kerja bakti langsung diangkut oleh pemkot, sangat bagus sekali ini," tutur Puguh.
Untuk itu, Puguh menyampaikan tak akan ragu lagi untuk kembali mengajak warganya mengadakan kerja bakti bersama. Apalagi, Pemkot Surabaya turut memfasilitasi karung dan armada dump truck untuk mengangkut hasil kerja bakti warga.
(fhs/ega)