Bupati Mojokerto Ajak Masyarakat Napak Tilas Perjuangan Santri

Bupati Mojokerto Ajak Masyarakat Napak Tilas Perjuangan Santri

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 22 Okt 2022 22:20 WIB
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati
Foto: Pemkab Mojokerto
Mojokerto -

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh hari ini. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat merayakan hari besar ini dengan napak tilas perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI.

Upacara Hari Santri Nasional digelar di halaman kantor Bupati Mojokerto, Jalan A Yani. Ikfina menjadi inspektur upacara kali ini. Ia memakai busana muslim berupa gaun panjang dan jilbab warna putih. Sedangkan komandan upacara dipercayakan kepada Kepala Kesekretariatan Markas Banser Bambang Sutedjo.

Peringatan Hari Santri Nasional juga diikuti Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Setia Pudji Lestari, jajaran Forkopimda, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Sedangkan peserta upacara mencapai 281 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdiri dari 32 personel Banser, 32 personel Kokam, 31 personel Senkom, 31 anggota Ansor, 31 anggota Pemuda Muhammadiyah, 31 pemudi Fatayat, 31 anggota organisasi Aisyiyah, 31 anggota RMI, serta 31 siswa MAN 2 Mojokerto. Upacara Hari Santri Nasional kali ini mengusung tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.

Sebagai inspektur upacara, Ikfina membacakan amanah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menurutnya Hari Santri Nasional 22 Oktober ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Tanggal tersebut merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad oleh tokoh pendiri NU sekaligus pendiri Ponpes Tebuireng, Jombang KH Hasyim Asy'ari tahun 1945.

ADVERTISEMENT

Resolusi jihad berisi fatwa yang mewajibkan para santri berperang untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Perjuangan kaum santri bersama rakyat hingga pecahnya pertempuran besar di Surabaya yang diperingati sebagai Hari Pahlawan setiap 10 November.

"Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara," terang Ikfina di lokasi, Sabtu (22/10/2022).

Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan para santri kini merambah berbagai bidang profesi di Indonesia. Mereka mempunyai beragam keahlian. Bahkan, sampai mampu memimpin negara. Meski begitu, para santri tidak melupakan tugas utamanya menjaga agama Islam.

"Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya. Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan," jelas Ikfina.

Terkait menjaga martabat kemanusiaan, Ikfina mengungkapkan, santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama, apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk.

"Bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, Ikfina menjelaskan peringatan hari santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik bersama, milik semua komponen bangsa yang mencintai Tanah Air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan.

"Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia," ajaknya.

Lanjut Ikfina, melalui momen upacara peringatan Hari Santri tahun 2022 ini. Ia menghimbau, kepada seluruh peserta upacara untuk bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kyai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama.

"Semoga arwah para pahlawan bangsa ditempatkan yang terbaik di sisi allah subhanahu wa ta'ala. amin," tandasnya.




(fhs/ega)


Hide Ads