Salah seorang siswa SMK Teknologi Balung, Deni Setiawan menyebutkan bahwa pembuatan motor berbahan bakar gas elpiji itu sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama.
"Motor yang pakai karbu (karburator) itu bisa langsung dimodifikasi pakai gas elpiji," ujarnya, Jumat (15/9/2022).
Hanya saja, dirinya mengakui bahwa dalam prosesnya memang para siswa SMK Teknologi Balung sempat kesulitan mencari alat atau regulator yang sesuai dengan kebutuhan mesin.
"Kesulitan kami membuat motor ini, bagaimana mencari alat atau memodifikasi regulator untuk menyesuaikan kebutuhan gas, agar motor bisa bergerak dan hidup," ujarnya.
Karena tidak menemukannya, para siswa pun terpaksa harus melakukan modifikasi sejumlah peralatan, terutama regulator tabung gas. Selain itu, mereka juga melakukan penyesuaian pada mesin sepeda motor.
"Untuk alat itu (regulator) kami akhirnya modifikasi sendiri. Penyesuaian juga kami lakukan berkaitan dengan CC (volume ruang silinder) pada mesin motor," katanya.
Karena itulah kecepatan maksimal kendaraan roda 3 berbahan bakar elpiji memanfaatkan tabung gas melon 3 kg itu lebih rendah dari sepeda motor berbahan bakar bensin. Kecepatan maksimal sepeda motor itu hanya 50 km/jam.
Sebelumnya dia telah menjelaskan bahwa tabung gas elpiji pengganti BBM itu diletakkan tepat di belakang pengemudi motor. Jika bahan bakar atau elpiji itu habis, tinggal diganti dengan tabung gas elpiji 3 Kg yang sudah terisi.
"Untuk motor berbahan gas dari elpiji kami mengubah lubang tempat masuknya BBM untuk ditutup sama pilot jet. Kemudian diberi selang dan dipasang klem (pengaman) untuk bisa menggunakan gas dari elpiji," katanya.
Deni menjelaskan pengubahan motor dengan bahan bakar gas elpiji kemasan tabung 3 kg itu memang tidak mudah. Dirinya dan siswa lain perlu menyesuaikan kebutuhan gas untuk menghidupkan mesin motor.
"Kami mengatur kebutuhan gas agar bisa menggerakkan motor dari regulator gas. Jadi bisa menyesuaikan banyaknya gas untuk masuk ke karburator mesin motor," ujar siswa kelas XI Jurusan TSM (Teknik Sepeda Motor) SMK Teknlogi Balung itu.
Cara kerjanya pun, kata Deni, hampir sama dengan sepeda motor dengan bahan bakar bensin. Hanya saja, untuk menyesuaikan gas yang dibutuhkan maka mesin motor berbahan bakar bensin yang digunakan perlu sedikit dimodifikasi. Tapai cara kerjanya tetap sama.
"Langsung dihidupkan mesinnya. Tapi untuk gas ini tidak bisa terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak gas, mesin motornya malah tidak bisa hidup. Maka dari itu perlu diatur dari regulator gas, berapa banyak gas elpiji yang dibutuhkan untuk menghidupkan atau menggerakkan mesin motor," ujarnya.
(dpe/iwd)